SUAL, Metro7.co.id – Penari Kolosal kini menuai keresahan pada orang tua wali, mulai dari tarian Mansanggia, Laka Baka, Belayai dan lain-lain yang diikuti sebanyak 250 orang pada Festival Tanjung Waka (FTW) tak kunjung dibayar panitia.

Atas keresahan tersebut, salah satu Orang tua dari anak-anak penari kolosal yang enggan namanya dipublikasikan menilai, tindakan Pantia FTW sangat tidak punya rasa kepedulian terhadap 250 penari dan tidak menghargai prosesnya.

“Kami meminta kepada Bupati Kepulauan Sula, Fifian Adeningsi Mus agar tidak menutup mata atas tindakan panitia FTW. Jika permasalahan ini tidak diselesaikan dengan baik, maka kami selaku orang tua wali siap menempuh masalah ini ke ranah hukum,” tegas orang tua wali dari penari kolosal, Minggu (24/4).

Sementara diketahui, anggara Penari Kolosal sudah dicairkan di 2021 kemarin oleh Rizal Draker selaku Kepala Dinas Pariwisata diwaktu itu, dan kini ia telah menjabat sebagai Kepala Bagian Ekonomi di Pemda Kepsul.

“Yang kami ketahui, anggaran Penari Kolosal dicairkan sebanyak Rp250 juta di 2021 untuk 250 peserta. Tapi anggaran tersebut tak kunjung didapatkan oleh penari kolosal,” ucapnya.

Menurutnya, Bupati Kepulauan Sula, Fifian Adeningsi Mus sudah mengintruksikan untuk segera membayar honor para Penari Kolosal.

Namun, sampai saat ini, oknum tersebut tidak mengindahkan apa yang telah disampaikan oleh Bupati dan dinilai secara tidak langsung, kinerja panitia FTW telah memberikan citra buruk terhadap pemerintah Kabupaten Kepulauan sula saat ini.

“Kiranya, Bupati Fifian Adeningsi Mus dapat menindak tegasĀ oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, bila perlu langsung copot dari jabatan yang mereka duduki saat ini,” kesalnya.

Hingga berita ini ditayangkan, pihak Panitia FTW dan Mantan Kadis Pariwisata belum dapat di konfirmasi.