KEPULAUAN SULA, metro7.co.id – Tim SAR gabungan yang terdiri atas Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, TNI, Polri, KPLP, dibantu dua kapal Badan Keamanan Laut dan KRI milik TNI AL kembali melanjutkan pencarian korban kebakaran KM Karya Indah yang belum ditemukan.

Satu-satunya korban yang dilaporkan masih hilang dalam insiden kebakaran KM Karya Indah adalah seorang guru kontrak atas nama Dedi Hidayat (34 tahun), asal Pulau Jawa.

Kepala Pelaksana BPBD Kepulauan Sula, Hendra Umabaihi kepada media ini, Minggu (30/5) mengatakan, proses pencarian terhadap salah satu korban terbakarnya KM Karya Indah akan kembali dilanjutkan.

“Kami juga dibantu kapal milik Bakamla dan TNI AL,” katanya.

Hendra menuturkan, pencarian dimulai dengan briefing tim di pelabuhan Desa Bajo, Kecamatan Sanana Utara, Kepulauan Sula pagi tadi pukul 07.00 WIT. Dari pelabuhan Desa Bajo, kemudian tim bergerak menuju lokasi terbakarnya kapal dan di wilayah sekitarnya.

Menurut Hendra, pihaknya masih menunggu perkembangan selanjutnya dari tim pencari korban KM Karya Indah yang hingga dan sampai saat ini belum diketahui keberadaan korban tersebut

“Kita tunggu informasi selanjutnya dari tim pencarian,” tukasnya.

Selain itu, istri korban Indrawati sendiri terus menangis dan memikirkan nasib suaminya. Ia meminta tolong Pemerintah Kabupaten Sula dan tim SAR untuk terus mencari suaminya.

“tolong temukan suami saya sampai ketemu,” ucapnya histeris istri korban hilang atas insiden terbakarnya KM Karya Indah sabtu kemarin.

Sebelum dinyatakan hilang, Dedi sempat menyelamatkan anak bungsunya dan Ia juga diketahui tak bisa berenang.

Indrawati dan Dedi merupakan guru kontrak yang didatangkan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sula dari Pulau Jawa. Selama ini, pasangan suami istri yang memiliki tiga anak itu mengabdi di Sula.

Sembari mengangkat kedua tangannya, Indrawati memohon segera temukan suaminya.

“Kami sudah mengabdi, jadi saya mohon bantuannya untuk temukan suami saya. Tolong temukan beliau,” tukas Indrawati.