SULA, metro7.co.id – Aksi pemboikotan oleh sejumlah warga pada Kantor Desa Paratina, Kecamatan Sulabesi Barat, Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara.

Penolakan warga terhadap Rasid Gay karena bukan merupakan warga Desa Paratina maka sudah barang tentu Rasid Gay tidak mengetahui dan mengerti kondisi masyarakat Desa Paratina.

“Terpisah mantan Pjs.Desa Paratina Saya, awalnya tidak mengetahui terkait adanya aksi blokade, karena saat aksi berlangsung, saya berada di rumah di Desa Mandega, sehari sesudahnya baru saya dikabarkan oleh warga itu pun melalui telepon,” terang Orbo Aufat saat di konfirmasi, Jumat (28/08).

Sambungnya, menurut sumber yang dia ketahui, aksi yang dilakukan warga merupakan bentuk kekesalan terhadap Pemerintah Daerah Sula yang telah mengantikannya selaku Pjs.Kepala Desa Paratina (Orbo Aufat,red) dengan Rasid Gay.

” Warga memblokade kantor desa, hal ini lantaran adanya pergantian kepala desa,” sambung dia

Saat ditanya soal alasan pemberhentian dirinya sebagai Pjs. kades, Orbo mengatakan, dirinya pun tidak tahu menahu soal itu padahal selama iya menjabat semua program dilaksanakan dengan baik

” Program fisik maupun Nonfisik, penyaluran BLT, serta bantuan sosial lainya sudah teresalisasi. Pemberhentian saya sebagai Pjs. Paratina Kecamatan Sula Besi Barat saya anggap ada unsur kesengajaan pasalnya tidak ada paggilan ataupun surat teguran atas keselahan yang saya lakukan baik di tingkat kecamatan maupun kabupten dalam hal ini Dinas PMD,” pugkasnya.

Ia pun tidak tahu dengan tiba-tiba mendapat SK penonaktifannya sebagai Pjs.Desa Paratina dan digantikan dengan Rasid Gay. “Tentu saya bingung ada apa sebenarnya,” kesalnya.

Warga berjanji akan terus melakukan aksi memblokade kantor desa, hingga tuntutannya di penuhi oleh Pemerintah Daerah Kabupten Kepulauan Sula untuk mengaktifkan Orbo Aufat sebagai Pejabat Kepala Desa Paratina. ***