TALIABU, metro7.co.id – Seperti kata pepatah “Kuda yang lapar diatas rumput yang lebat”. Kata ini dimaknai sebagai rakyat yang tidak merdeka di negerinya sendiri.

Sepadan dengan mengamati kondisi di Taliabu, calon wakil Bupati Pulau Taliabu Safaruddin Mohalisi (SM) saat berkampanye di Desa Onemay, Minggu (29/11) mengatakan, 18 tahun rakyat Taliabu dijajah.

“Saudara-saudara ku, sudah seharusnya kita memilih pemimpin baru, sudah 18 tahun negeri ini menderita dan dijajah, tidak ada pilihan lain kalau mau merdeka negeri ini,” teriak Safaruddin dihadapan ribuan pendukung, Minggu (29/11/2020).

Bagaimana tidak, berbagai persoalan yang dihimpun olehnya sangat tidak wajar, termasuk Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang baru-baru ini dikabarkan cair 47 Miliyar tanpa SP2D tanpa kejelasan sesuai temuan BPK Maluku Utara (Malut) Perwakilan Republik Indonesia (RI).

Selain itu, dirinya juga menyentil permasalahan yang lain seperti jalan lintas Taliabu yang tidak dituntaskan serta sejumlah pembangunan rumah ibadah yang tak kunjung diselesaikan.

“Bapak Ibu, benar pembangunan sudah ada, tapi pembangunan ada di Jakarta yang mereka bangun selama 18 tahun bukan di Taliabu. Pembangun juga ada di Bobong dan ketika banjir masyarakat yang menderita,” cetus Safaruddin.

Seraya menambahkan bahwa. “103 miliyar kami punya APBD Taliabu hilang, dana rutin 18,3 miliyar pun hilang entah kemana, 4,2 miliyar DD juga hilang, terakhir beberapa minggu yang lalu 47 miliyar APBD dicairkan tanpaa SP2D,” ucap calon wakil Bupati Nomor urut 01 itu.