MALTENG, metro7.co.id – Pedagang kecil merupakan pelaku usaha yang merasakan sekali dampak pandemi covid-19. Tidak sedikit dari mereka harus banting setir dan gulung tikar.

Sarni contohnya. Sebelum covid-19 menyerang, wanita 28 tahun itu menjajakan nasi kuning. Karena harus beraktivitas di rumah, ia pun beralih menjadi penjual es batu di rumah saja.

“Suami saya kebetulan nelayan. Jadi, es batu itu kita jual untuk nelayan yang melaut untuk pengawet ikan,” katanya.

Nasib serupa juga dialami Cecen (37). Ia biasanya berjualan roti bakar. Sejak merebaknya virus corona di Kabupaten Maluku Tengah, Cecen tak lagi punya penghasilan. Cecen pun berharap pandemic segera berlalu.

“Jumlah korban yang jatuh pun berkurang dan masyarakat makin disiplin menaati anjuran pemerintah,” ucap Cecen berharap.

Kondisi pedagang kecil demikian tak luput dari perhatian pemerintah. Bupati Maluku Tengah, Tuasikal Abua menyatakan, pedagang roti, nasi kuning, bahkan pedagang sayuran masak merupakan salah satu kelompok masyarakat yang layak untuk memperoleh bantuan.

“Omzet mereka sudah barang tentu mengalami penurunan yang drastis dengan adanya pandemi covid-19,” kata Tuasikal Abua saat menyerahkan bantuan sembako kepada para pedagang di pendopo Baileo Soekarno, Senin (28/12/2020) pagi.

Adanya penurunan omzet para pedagang diakui oleh Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kab Maluku Tengah. Bahkan, ada pedagang yang terpaksa mengalami penurunan omzet hingga 50 persen.

“Dan memang berdasarkan survei dari Bank Indonesia, UMKM sangat terpukul dengan kondisi seperti ini. Bahkan dari beberapa survei ada sejumlah PKL yang mengalami penurunan omset sampai 50%,” jelasnya saat penyerahan bantuan bersama Bupati Tiwi.

Bantuan yang diberikan adalah hasil kerja sama Pemda Malteng dengan Pemerintah Provinsi Maluku. Bantuan berupa paket sembako tersebut diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak Corona.

“Kemarin dengan pimpinan sudah menyerahkan bantuan ini, langsung kepada bupati. Hari ini oleh dinas langsung didistribusikan ke Pedagang-pedagang yang terkena dampak tanpa jeda,” tutup Bachmid.**