LABUHANBATU, metro7.co.id – Pemilihan Bupati – Wakil Bupati Labuhanbatu Tahun 2024-2029, dicederai adanya infomasi kebohongan politik uang suara pemilih dibeli sebesar Rp700 ribu per-Suara hingga ujaran kebencian terhadap paslon melalui jejaring media sosial facebook sengaja diciptakan agar sampai kemasyarakat di Kabupaten Labuhanbatu.

Pasalnya, semenjak tiga paslon Cabup-Wacabup usai mendaftarkan diri serta mendapat nomor urut oleh penyelenggara KPUD Labuhanbatu tepatnya tanggal 23 September lalu, ratusan masyarakat pemilih suara terus perbincangkan disetiap sudut warung kopi sampai dibalik dinding WC rumahnya.

Karena suara pemilih akan dibeli sebesar Rp700 ribu perOrang/satu suara, keyakinan mereka dibuktikan adanya dengan mengumpulkan data kartu tanda penduduk (KTP), disertai nomor HP, sebagai jaminan politik uang agar dicairkan oleh paslon melalui tim suksesnya.

Mirisnya lagi, jejaring media sosial facebook dengan sengaja dibuat melalui jari-jari kotor seseorang mempertontonkan adanya gambar tak senonoh (Aib-red) pribadi paslon yang berkeinginan mengikuti Pilkada Labuhanbatu tahun 2024.

Seperti halnya, jejaring media sosial facebook bernama akun Zainuddin Harahap dan beberapa akun lainnya. Akun itu, hampir setiap hari berulang memposting gambar – gambar dengan caption (Kalimatnya) menimbulkan kontra persi ujar kebencian terhadap paslon-paslon tersebut.

Menanggapi hal, informasi kebohongan publik adanya politik uang Rp.700 ribu dan medsos ujar kebencian. Mantan Sekretaris Parpol Labuhanbatu Tahun 2017, Boy LP Tobing (47), Jum’at, (04/10/2024) mengatakan, analogi sederhana, jika hitung-hitungan misal harga suara pemilih dibayar sebesar Rp700 ribu dari paslon tertentu, perorang.

Menurutnya, sangat sulit diterima akal pikiran kita sebagai masyarakat, mengapa harus sama-sama dipahami agar sama sama dimengerti. Alasannya, sangat sederhana sekali, Karena inikan masuk tahun politik, pada Pilkada Labuhanbatu Tahun 2024-2029.

Dijelaskan, di tahun politik strategi lapangan harus dikuasai mampu menggoreng isu, sederhananya adalah jurus propaganda atau kampaye hitam cara menuding kelemahan tiga paslon dianggap informasi tercepat bereaksi ditengah-tengah masyarakat.

Bukan gagasan yang ditonjolkan melalui visi dan misi program paslon akibat kiris kepercayaan oleh memimpin kabupaten. Misal dicontohkan, KPUD melalui rapat terhendus suara pemilih sebanyak 357.137 ribu di Kabupaten Labuhanbatu.

Untuk memenuhi angka persentase kemenangan 100 persen oleh paslon harus dibagi tiga, berkisar antara 35 persen sampai 49 persen, dapat pastikan akan terpilih menjadi bupati – wakil bupati ditambahi pemilih golput sekian persen marzin eror, maka genaplah seratus persen.

“Kalau kita ambil dibagi dua atau setengah tambah satu dari 357.137 ribu suara pemilih terdapat lebih kurang 178 ribu lebih suara pemilih, diambil angka tertinggi kemenangan kita ambil 49 persen berarti berkisaran 175 ribu suara pemilih,” katanya.

Tetapi yang sulit diterima akal pikiran kalau hitungan politik uang dari jumlah 175 ribu suara pemilih dikalikan sebesar Rp700 ribu perOrang mencapai Rp122,500 miliar. Namun apakah ini, digelontarkan oleh seorang paslon untuk membeli suara pemilih tentu jawaban sangat tidak rasional.

Kemudian apa efek negatifnya, APBD mencapai Rp1,4 triliun setiap tahun, dipulas habis-habisan dengan dikorupsikan paslon terpilih pulangkan modal Pilkada. Untuk anggaran belanja pembangunan daerah, belanja pegawai pemerintahan tutup lobang gali lobang terjadi pergeseran anggaran menjadi telat pembayarannya.

Kemudian berimbas kepada masyarakat secara perekonomian akhirnya, angka kemiskinan bagi warga pun bertambah di Labuhanbatu nantinya. Sedangkan adanya jejaring media sosial facebook dapat menimbulkan ujar kebencian terhadap paslon mengikuti Pilkada.

“Iya, semua pihak harus monitor karena dua persoalan ini, akan cederai Pilkada Labuhanbatu ditengah masyarakat. Politik uang sebesar Rp.700 ribu dan medsos propaganda. Tapi terpenting adalah  pilih paslon karena suara hati atau kedekatan emosinal agar Labuhanbatu lebih baik,” tandasnya.

Penuh harapan agar masyarakat harus arif menyikapinya jangan terpropokasi akan media sosial facebook hindari pergesekan berunjung merugikan diri sendiri tentukan pilihan melalui suara hati atau kedekatan emosinal terhadap para paslon.

Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Labuhanbatu, Wahyudi melalui pesan Whasttapp, Jum’at, (04/10/2024) tegaskan, terus melaksanakan pelatihan penerimaan temuan dan laporan  bersama Panwaslu Kecamatan Se – Kabupaten Labuhanbatu pada Pemilihan Kepala Daerah Serentak Tahun 2024.

“Terimakasih, dari sosialisasi dan pelatihan temuan dan laporan masyarakat pada Pilkada Labuhanbatu 2024, terbuka lebar tuk diterima Bawaslu karena kita terus berkoordinasi dengan pihak gakumdu serta dukungan masyarakat luas,” tegasnya. ***