Menghilang Usai Pamitan Sama Istri, Sunaryo Tewas Di Dalam Parit
ASAHAN, metro7.co.id – Suami menghilang usai pamitan sama Istri hendak mencari anak lembu.
Sunaryo (51) seorang Satpam PTPN IV Pulau Raja Kabupaten Asahan di temukan warga di dalam parit bekoan sudah tidak bernyawa.
Menurut keterangan dua orang warga Budianto (51) bersama Saliono (46) yang juga merupakan Satpam di PTPN IV Pulau Raja mengatakan Jasad Sunaryo mereka temukan didalam paret bekas bekoan di Blok 06 V AFd IV Perkebunan PTPN IV Pulau Raja.
Mereka juga mengatakan melakukan pencarian terhadap korban karena mendapat laporan dari Istri korban, Jumat sekira pukul 17.00 Wib bahwa suaminya Sunaryo sebelumnya pamitan katanya hendak mencari anak lembu miliknya yang belum balik kekandang.
“Namun Sunaryo suaminya juga tidak kunjung pulang hingga malam hari,” kata istri korban.
Karena khawatir istri korban menghubungi Budianto dan dua orang teman korban lainya meminta tolong untuk mencari suaminya.
Hingga akhirnya korban ditemukan oleh Saliono dan Budianto sekira pukul 21.50 Wib, di area perkebunan sawit PTPN IV Pulau Raja berjarak sekira 10 meter dari tempat sepeda motor korban terparkir di pinggir parit bekoan.
“Kami melihat posisi jasad dalam kondisi berdiri memegang pinggiran paret bekoan dan sudah kaku tidak bergerak,” kata Budianto dan temannya.
Kapolsek Pulau Raja AKP Maralidang Harahap saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (13/11) juga membenarkan adanya peristiwa penemuan Jasad Sunaryo di dalam Parit bekoan.
“Jasad Sunaryo pada saat di temukan menggunakan baju kaos berwarna loreng, celana panjang hitam dan menggunakan sepatu Boat,” bebernya.
Korban merupakan Satpam PTPN IV Pulau Raja warga Dsn I Desa Orika Kecamatan Pulau Rakyat Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.
Usai mendapatkan laporan itu Tim Personil Polsek Pulau Raja Polres Asahan bersama pihak kesehatan PTPN IV Pulau Raja langsung olah TKP dan mengevakuasi Sunaryo yang sudah tidak bernyawa dari dalam paret bekoan.
Kemudian Korban dibawa ke PUSKESBUN PTPN IV Pulau Raja untuk dibersihkan dari Lumpur sekaligus Pihak Medis Klinik Puskebun melakukan tindakan medis berupa Visum Luar.
“Dari hasil Visum luar yang dilakukan tim medis menyatakan bahwa tidak ditemukan adanya tanda tanda kekerasan terhadap korban,” jelas Kapolsek.
Dari pihak keluarga korban Istri dan anaknya menolak jika korban harus di lakukan autopsi.
Dan pihak keluarga korban juga membenarkan bahwa korban ada mengidap penyakit jantung hingga setiap sebulan sekali harus berobat ke RS PTP IV Pabatu Tebing Tinggi.
“Diduga kuat korban meninggal karena terkena serangan jantung akibat terjatuh kedalam parit bekoan,” ungkapnya