Nelayan di Kecamatan Panimbang Menjerit, Harga Garam Enam Kali Lipat
PANDEGLANG, metro7.co.id – Garam merupakan kebutuhan mendasar bagi para nelayan pembuat ikan kering saat ini dikeluhkan oleh para nelayan itu sendiri.
Hal ini disebabkan kenaikan harga garam yang sangat drastis hingga mencapai enam kali lipat, sehingga membuat para nelayan tepatnya di Kampung lelang baru Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, khususnya nelayan Kecamatan Panimbang menjerit.
Harga kebutuhan garam nelayan di Kecamatan Panimbang kini semakin melonjak hingga menembus harga Rp320 ribu per karung dari sebelumnya dengan harga Rp70 ribu saja.
Meski dipastikan kenaikan ini akan merangsang pedagang garam keliling yang biasa memasok ke wilayah kecamatan Panimbang, namun di sisi lain kondisi itu dikeluhkan para nelayan pembuat ikan asin.
“Harga garam ini diketahui mengalami kenaikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Di sini di karung kecil, nelayan merogoh kocek pembeli garam seharga Rp140 ribu per karung, sementara di karung besar harganya malah lebih tinggi hingga Rp320 ribu perkarung,” jelas Yudi, selaku nelayan dan pengasin ikan di Kecamatan Panimbang, Rabu (15/3).
Lanjut Yudi, menyadari harga garam itu terjadi seiring singkatnya masa produksi garam. Karena itu, saat stok garam menipis atau kosong, maka harganya menjadi mahal, hal ini ia dapatkan penjelasan dari pedagang keliling yang biasa membongkar garamnya untuk nelayan Kecamatan Panimbang.
“Sementara itu, kenaikan harga garam saat ini membuat para nelayan yang mengandalkan garam sebagai bahan bakunya menjadi terpukul, khususnya para pembuat ikan kering dan pengusaha ikan kering. Karena biaya pembuatan akan semakin meningkat sementara harga tidak ada perubahan bahkan cenderung menurun dan lesu akibat cuaca yang tidak menentu,” jelasnya.
Belum lagi keberadaan dan harga bahan bakar solar kebutuhan nelayan yang sudah lebih dulu naik di Kecamatan Panimbang dan sekitarnya. Tidak ada pilihan lain kecuali mengikuti harga yang sangat mahal. “Menunggu perhatian pemerintah atas ketersediaan kuota untuk nelayan Kecamatan Panimbang sampai saat ini masih belum menjadi kenyataan,” katanya.
Ia hanya berharap agar Pemerintah di semua tingkatan dapat secara serius memperhatikan kebutuhan nelayan Kecamatan Panimbang secara umum.
“Apalagi sudah bertahun-tahun nelayan warga Kecamatan Panimbang belum pernah tersentuh bantuan seperti nelayan yang dirasakan oleh nelayan di wilayah lainnya,” pungkasnya.