BREBES, metro7.co.id – Budaya Asli Indonesia, khususnya budaya Jawa mulai terkikis oleh perkembangan zaman, hal itulah yang menjadi kekhawatiran sejumlah orang yang masih peduli pada budaya.

Ikut Nguri-Uri atau melestarikan budaya Jawa, Bakal Calon Bupati ini hadiri dan apresiasi gelaran acara ruwat bumi menyambut 1 Muharam 1446 Hijriyah yang diselenggarakan oleh warga dukuh Siramin Desa Slatri Larangan Brebes.

“Ini luar biasa banget dari masyarakat Dukuh Siramin Desa Slatri dalam rangka melestarikan dan menjaga budaya Jawa, guna membendung budaya budaya asing,” kata Asrofi, Bakal Calon Bupati Brebes saat hadir di acara itu beberapa waktu lalu.

Dia berharap acara itu bisa digelar di tiap event dan tahun. “Saya sangat mengapresiasi dan ini memang harus di jaga dan dirawat serta dilestarikan sebagai bagian dari jati diri bangsa, Semoga acara ini bisa diadakan tiap tahun,” katanya.

Hadir di acara itu selain ikut mengapresiasi, Asrofi yang juga Ketua Umum Persab memberikan sejumlah santunan bagi anak yatim.

Kedatangan Asrofi sendiri disambut dengan sebuah tarian penghormatan, tari Balasan Parisuko, sebuah tarian tradisional yang di peragakan oleh siswi MA Ma’arif Ketanggungan.

Sementara Kepala Desa Slatri, Ahmad Dasuki menerangkan, acara yang digelar warganya merupakan acara sedekah bumi menyambut 1 Muharram 1446 Hijriyah.

“Acara ini adalah acara sedekah bumi atau ruat bumi dalam rangka menyambut tahun Baru Islam, acara yang didalamnya ada arak arakan gunungan hasil bumi ini sebagai simbol rasa syukur warga kami atas limpahan Rahmat yang diberikan Allah SWT,” beber Ahmad Dasuki.

Selain prosesi ruat bumi, dikatakan Ahmad Dasuki, acara juga diisi pagelaran wayang golek yang dimainkan oleh dalang putra dari almarhum Bupati Tegal, Ki Haryo Entus Susmono.

Kades menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang ikut mensukseskan acara tersebut.

“Terima kasih kepada warga dukuh Siramin yang kompak, dan terima kasih juga kepada semua pihak, khusunya bapak Asrofi yang turut membantu mensukseskan,” ujarnya.

Sementara, tampak warga antusias mengikuti acara tersebut dengan mengusung berbagai gunungan hasil bumi lengkap dengan pakaian adatnya.