LOMBOK BARAT, metro7.co.id – Menuju Tatanan Baru diperlukan sebuah kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Tanpa menerapkan kedisiplinan yang sungguh-sungguh, sebuah wilayah yang tadinya hijau, tidak tertutup kemungkinan dapat berubah menjadi kuning.

“Karena itu kita tidak henti-hentinya mengedukasi kembali masyarakat agar menerapkan protokol,” kata Ketua TP PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah saat menjadi narasumber dalam acara Fokus NTB dengan tajuk “Nurut Tatanan Baru Menuju NTB Bebas Covid-19” di Studio TV9 Lombok, Rabu (19/8/2020).

Menurut Bunda Niken, disiplin menjadi salah satu kunci penerapan protokol kesehatan yang menjadi salah satu upaya menangani Covid-19 di NTB. “Kedisiplinan ini harus kita pertahankan terus menerus,”lanjutnya.

Ia mengatakan, sejak awal TP. PKK telah berperan dan memberikan kontribusi yang cukup besar dalam upaya memutuskan mata rantai Covid-19, dengan seluruh jaringannya. Bahkan PKK mendapat kepercayaan khusus dari Presiden RI untuk mensosialisasikan protokol kesehatan Covid-19 sekaligus membagikan masker ke masyarakat secara door to door.

PKK dinilai sebagai sebuah organisasi yang memiliki jaringan yang luas bahkan hingga ke desa-desa. Sehingga dengan posisi PKK yang strategis itu, pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan akan lebih mudah.

Tidak menunggu waktu lama, Bunda Niken langsung menindaklanjuti perintah Presiden dengan bergerak cepat menggerakkan seluruh kader-kadernya di seluruh NTB. “Dengan jaringan PKK, diharapkan kader kader PKK bergerak memberikan edukasi kepada masyarakat, ketika keluar rumah, maka kita harus menggunakan masker dan hand sanitizer, dan ini kita edukasikan ke para orang tua,” terangnya.

Bunda Niken juga menjelaskan bahwa PKK saat ini telah menggaungkan sebuah program baru yakni “Gebrak Masker”gerakan bersama pakai masker. Program ini tidak lagi menyasar pasar-pasar atau tempat umum, akan tetapi dilakukan dari rumah ke rumah. “Kami akan roadshow ke 10 kabupaten/kota untuk menggerakkan masyarakat sadar bermasker,” ujar Bunda Niken. *