LOMBOK TIMUR, metro7.co.id – Kelompok tani wanita ( KWT) Darul Asror yang berada di kewilayahan Kedondong Desa Kotaraja Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur berdiri pada tahun 2018.

Menjadi pengurus KWT ini, selaku
Dewaan Pembina, Lalu Hendra Jaya Ningrat, untuk PPL Ihwan Yunus dan Ketua Hilmiah, Sekretaris Patmawati dan Bendaharanya di jabat oleh Baiq Rina Rubianti, serta Anggotanya berjumlah 30 orang.

“Itulah kepengurusan dari KWT tersebut dengan anggotanya sudah 30 orang,” ucap Lalu Hebdra Jaya Ningrat, selaku Dewan Pembina KWT Darul Asror Desa Kotaraja Kecamatan Sikur, kepada Metro 7.co.id, Jum’at (4/9).

KWT ini, sebut Hendra Jaya,  mengelola pertanian, perikanan, dan peternakan. Ketiga jenis ini dikelola di lahan KWT Darul Asror dan di pekarangan rumah anggota, hasilnya itu untuk dijadikan kas dan dikonsumsi untuk peningkatan ekonomi keluarga.

“Hasil dari pengelolaan KWT ini untuk dikonsumsi oleh semua anggota dan untuk peningkatan ekonomi anggota dan juga untuk dijadikan kas,” jelasnya.

Masih katanya, KWT Darul Asror juga mempunyai gudang bibit degan ukuran 4×6 meter yang di manfaatkan oleh anggota untuk menyemai benih, yang mau tanam atau yang mau di jual ke petani lainnya. Dan KWT Darul Asror tetap kumpul atau melaksanakan musyawarah untuk membahas kegiatan yang akan di lakukan satu kali dalam bulan, itu setiap minggu ke – 2 dan di hadiri oleh semua pengurus dan anggota sekaligus mereka mencabut arisan.

“Setiap bulan di minggu ke dua kita KWT mrngadakan musyawarah tentang kegiatan selanjutnya, disamping itu juga adakan arisan sesama anggota KWT,” imbuhnya.

Ia menambahkan, pengelolaan semua hasil anggota dan yang ada di demplot itu, ada yang di jual ke pasar dan perkantoran dengan cara sayurnya di peking bagus dan rapi. Semua sayur yang kita tanam itu non pestisida atau sayur organik jadi aman untuk di konsumsi.

Sedangkan ada juga sayuran yg kami olah menjani makanan non terigu.

“Selain tanaman seperti sayur – sayuran ada juga Selai tomat, Manisan Mentimun, Keripik Pare dan Keripik terong,” ungkapnya.

Dan rencana berikutnya, sebutnya akan membikin sayuran kering, ada sayuran siap saji, dan itu akan dimasukkan ke perkantoran, adapun saat ini masih bekerjasama dengan pengurus Bungalo Tete Batu dan akan memasukkan sayur ke Restoran Bungalow yang mereka kelola.

Dengan begitu, kata Hendra Jaya, semua hasil penjualan ini kembali ke anggota. Sehingga, lanjut Hendra Jaya,  semua anggota bisa mengeluarkan simpanan pokok sebanyak Rp 50 ribu untuk pengelolaan hasil dan akan rapat akgir tahun (RAT) untuk bagi hasil.

Dengan demikian, tujuan KWT Darul Asror adalah bisa menciptakan lapangan kerja untuk mereka sendiri dan hasilnya untuk anggota sendiri. “Jadi mereka kerja, mereka juga yang menerima hasilnya,” sebut Hendra Jaya.

Pada tahun 2020 ini sebutnya, ada mendapat bantuan dari Dinas Ketahanan Pangan Pusat yang sedang dikelola KWT saat ini dengan perogram yang namanya Program P2L (Pekarangan Pangan Lestari).

“Untuk lahan yang kami kelola baik di dempot dan pekarangan anggota seluas 3,5 hektar, itu yang kita jaga untuk sebesar kesejahteraan semua anggota,” tutupnya. *