SUMBAWA BARAT, metro7.co.id – Pembelajaran daring di masa pandemi memang banyak menimbulkan polemik di tengah-tengah masyarakat. Tak sedikit keluhan yang dirasakan orang tua wali murid maupaun siswa dengan sistem ini. Biaya pembelajaran daring dirasakan cukup berat bahkan mencapai 2 kali lipat atau lebih dibandingkan jika anak belajar ke sekolah.

Biaya kuota atau paket internet yang cukup mahal, belum lagi jaringan internet yang sulit dijangkau menjadi permasalahan dan kendala dalam sistem belajar daring ini. Belum lagi kondisi perekonomian orang tua yang tidak sama, namun mau tidak mau mereka harus mengusahakan anak-anaknya agar dapat memgikuti pembelajaran daring meski berat dan dengan berbagai cara.

Namun pemerintah dalam mengambil kebijakan ini tentunya tidak sembarang. Tentunya, sudah dipikirkan dan dipertimbangkan matang-matang, semua ini dilakukan tidak lain dan tidak bukan adalah untuk melindungi masyarakat  dari Virus Corona. Memang tidak mudah ‘’Bak Makan Buah Simalakama’’.

Menyikapi permasalahan Dunia Pendidikan tersebut, Direktur BUMDes Sukses Mandiri, Firmansyah, mengatakan bahwa, melalui program “pojokbaca”, BUMDes Desa Manemeng, Kecamatan Brang Ene, Kabupaten Sumbawa Barat, telah menyediakan layanan wi fi secara Cuma- cuma atau gratis kepada masyarakat Desa Manemeng, terkhusus kepada siswa dan pelajar yang mengikuti pembelajaran Dalam Jaringan (Daring).

“Insya Allah, hari ini layanan wi fi gratis sudah bisa diakses, oleh semua masyarakat dan khususnya pelajar yang belajar dalam jaringan, agar bisa mengikuti pembelajaran dengan maksimal dimasa pandemi ini. Lokasinya, di “pojokbaca”Desa Manemeng, tepatnya di lapangan voleyball atau “H. Tapa Center” katanya kepada media www.metro7.co.id melalui pesan singkat WhatsApp, Selasa (25/8/2020) pagi.

Ia menambahkan Program “pojokbaca Desa Manemeng” ini bisa dinikmati dijam pelajaran aktif hingga sore hari, dengan mudah, cepat, dan tidak ribet.

“Layanan wi fi gratis ini aktif mulai pukul 07.30 – pukul 16.00 Wita. Cukup dengan mengkoneksikan smartphone nya ke wifi “pojokbaca manemeng” maka kita sudah bisa masuk ke google tanpa voucher maupun password,” tambahnya.

Saat ini, lanjut firman, sapaan akrab ia dipanggil bahwa pihaknya menyediakan layanan wi fi gratis hanya di satu titik lokasi.

“Kita hanya buat satu titik lokasi, supaya tidak terlalu lelet untuk diakses. Karena kapasitas kecepatan yg kami miliki hanya 20 mbps. Insya Allah, Layanan wifi di lokasi “pojokbaca” ini akan berlaku sampai batas yang belum ditentukan. Kemungkinan seterusnya, karena aksesnya kita batasi dari pukul 07.30 -16.00 Wita. Program ini, merupakan sumbangsih kami ke masyarakat Desa Manemeng khususnya dan Masyarakat Brang Ene pada umumnya, terutama bagi pelajar,” urainya.

Selain itu, dirinya berharap kepada semua masyarakat, terutama bagi para pelajar, agar dapat memanfaakan layanan wifi gratis ini dengan sebaik-baiknya.

“Saya beraharap kepada para pelajar khususnya, agar layanan ini bisa dimanfaatkan dengan baik. Terutama untuk kebutuhan daring dengan sekolahnya. Dan untuk non pelajar atau masyarakat umum, bisa belajar lewat internet untuk membangun desa yg sehat dan kuat. Dan yang lebih penting, karena masih dalam suasana pandemi covid-19, bagi pengunjung agar tetap mengikuti protokol kesehatan, seperti pakai masker dan jaga jarak,” tutup Firman. *