Ketum PBNW Gelar Silaturrahim Virtual
LOMBOKTIMUR, metro7.co.id – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) Syaikhuna Tuan Guru Bajang KH M Zainuddin Atsani, menggelar Silaturahim Pribadi (Open House) secara virtual dengan seluruh jajaran pengurus NW se Indonesia, Kamis (13/5/2021).
Dalam pengantarnya, Sekjend PBNW, Prof Dr TGH Fahrurrazi, MA, menegaskan bahwa kegiatan silaturahim ini merupakan tradisi yang diwariskan Pendiri NWDI, NBDI dan NW Maulanasyaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid, semasa hayat beliau, dan tradisi ini terus berlanjut dilakukan Ummuna Hj St Raihanun Zainuddin Abdul Madjid selama menjabat Ketua Umum PBNW.
“Alhamdulillah, tradisi itu juga masih terjaga di bawah kepemimpinan Syaikhuna Tuan Guru Bajang KH Zainuddin Atsani, sebagai Ketua Umum PBNW, kendati dalam suasana pandemi Covid-19. Bedanya sekarang, kita menggunakan teknologi atau secara virtual, tapi esensi silaturahim tidak hilang,” ungkapnya.
Guru Besar UIN Mataram ini juga mengapresiasi terhadap kajian-kajian ilmiah yang dilakukan Badan Otonom dan Lembaga NW yang cukup memberikan nuansa baru dan semangat baru dalam menopang kerja PBNW.
“Pekerjaan PBNW menjadi ringan karena BO dan Lembaga NW aktif membantu dengan tugas dan fungsi masing-masing,” tandasnya.
Dalam Irsyadatnya, Ketum PBNW, Syaekhuna Raden Tuan Guru Bajang, KH Muhammad Zainuddin Atsani terlebih dulu menyampaikan ucapan selamat merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1442 H bagi seluruh pengurus NW se Indonesia dari tingkat ranting sampai dengan pusat.
“Minal Aadinal Faizin wal Makbulin. Atas nama Pengurus Besar Nahdlatul Wathan kamin Mohon maaf lahir dan bathin,”ucapnya.
Selanjutnya, kata Syaikhuna, dalam menjaga momentum hari Id ini teruslah menjaga hati agar tetap bersih dan akhlak kepada sesama, lebih-lebih kita dalam berjuang di Nahdlatul Wathan.
“Sebab, berjuang di Nahdlatul Wathan, akhlak itu sangat diutamakan karena itu ajaran Baginda Nabi kita dan Ninikda Maulanasyaikh,” tegasnya.
Ia berharap pengurus dan kader NW di dalam berjuanh tetap dalam koridor PBNW sehinga apa yang kita cita-citakan akan dapat kita gapai. Jangan kita bekerja sendiri dan bernapsi
– napsi karena itu membuat kita lemah.
“Jangan sekali kita menjadi orang yang merusak perjuangan NW, tapi kita harus menjadi orang yang bermanfaat dan berguna untuk kejayaan NW,” pungkasnya.[]