LOMBOKTIMUR, metro7.co.id – Acara Gawe Adat Bale Beleq Palung Marina yang digelar setiap tahunnya mengandung makna dan tradisi yang sangat sakral. Dimana pemangku dan masyarakat mengadakan acara ritual tersebut sebagai rasa syukur kepada tuhan yang maha esa (Alloh SWT) atas karunia yang diberikan dan untuk menghindari bala, sehingga acara tersebut dikatakan juga sebagai adat bebubus.

Terlihat masyarakat yang hadir juga tidak hanya dari masyarakat setempat namun banyak juga dari luar desa bahkan dari luar kabupaten Lombok Timur.

Salim salah satu warga menuturkan bahwa Ritual Adat yang di gelar pada hari ini dan tahun-tahun sebelumnya adalah suatu perwujudan rasa syukur dan sebagai bentuk menghormati para leluhur yang telah meninggalkan budaya adat istiadat sehingga kita mampu menjunjung tinggi rasa persaudaraan dan saling menghargai antar sesama.
“Inilah adat budaya yang baik peninggalan leluhur hsrus tetap dilestarikan jangan sampai punah,” tururnya, Minggu (29/11/2020).

Sementara itu, Muhammad Ali, selaku Pemangku Bale Beleq Palung Marina Desa Pejaring Kecamatan Sakra Barat Lombok Timur mengungkapkan bahwa ritual adat (Bebubus) ini sebagai acara turun menurun dari leluhur dahulu untuk bisa terhindar dari bala atau bahaya. Apalagi saat ini negara kita berada pada pandemi Covid -19 perlu dan penting agar semuanya bisa keluar dari virus ini.

“Dengan melakukan ritual (Bebubus) ini sebagai salah satu upaya untuk kita terhindar dan terbebas dari bahaya, seperti Corona ini bisa berlalu,” terangnya.

Ritual yang digelar, sebutnya sebagai upaya untuk mendekatkan diri kepada Alloh SWT dan sebagai ajang menyambung sillaturtohmi, karena kita semua ini bersaudara dan tidak boleh menjelekkan satu sama lain serta tetap menjaga persatuan dan kesatuan demi tercapai kenyamanan dengan semua manusia.

“Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyambung tali persaudaraan, tetap jaga persatuan agar tercipta kedamaian didunia nyata dan gaib. Keseimbangan itu juga perlu sebagai hamba untuk meningkatkan keimanan kita kepada Alloh SWT,” pungkasnya

Dalam prosesi ritual adat ini, jelas Muhammad Ali, juga dilakukan sembek dan kuris bagi anak kecil serta orang tua inilah acara intinya. Disamping itu juga diberikan air untuk mencuci muka dan mengusap rambut bagi masyarakat sebagai syarat upaya untuk terhindar dari bala dan mendapatkan kebaikan agar bisa menjalani kehidupan ini sesuai tuntunan syariat islam yang dibawa oleh Rasululloh saw untuk beribadah kepada Alloh SWT.

“Tujuan kita satu bagaimana bisa mengenal Alloh dengan mengenal diri kita sendiri, dari mana dan kemana kita akan kembali, ya jelas kembali kepada Alloh SWT,” tandasnya.

Harapannya, dengan digelarnya ritual adat (Bebubus) ini untuk dilestarikan agar tidak punah dan juga bermanfaat bagi manusia dan hamba Allah lainnya menurut kepercayaan masyarakat adat sasak, dengan begitu memohon kepada Allah SWT supaya dijauhkan dari segala bala dan musibah.

“Semoga ritual adat ini dilaksanakan, kita semua terhindar dari bala dan bahaya,” imbuhnya.

(*).