MANGGARAI BARAT, metro7.co.id – Anggota DPRD Mabar Fraksi Hanura meminta Forum Masyarakat Peduli dan Penyelamat Pariwisata (Formapp) Manggarai Barat untuk terus menggelar aksi demo menolak pembangunan sarpras geopark Kementerian PUPR di Loh Buaya Pulau Rinca, kawasan Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Sebab ruang gerak para nelayan di kawasan itu kini tertutup bagi rakyat lokal dan terbuka buat para investor asing.

Demo terus. Jangan berhenti Demo dalam bentuk apapun yang penting jangan anarkis

“Saya minta rakyat lokal demo terus. Buat jadwal demo di Loh Buaya pulau Rinca itu. Tutup itu Loh Buaya. Harus tutup. Bagaimana mereka mau bekerja kalau dilarang sana larang sini. Mereka mau hidup dari mana?,” kata Blasius Janu sangat lantang.

Dia menegaskan hal itu ketika Ketua DPRD Mabar, Edistasius Endi memberi kesempatan kepada para anggota Dewan menanggapi pernyataan sikap Formapp dalam forum dialog di ruang sidang utama gedung DPRD Mabar, Kamis (6/8/2020) siang.

“Saya sangat mendukung perjuangan generasi muda ini. Untuk itu saya minta pemerintah pusat untuk dengar keluhan masyarakat,” pintanya.

Kepada para wartawan usai dialog, Blasius Janu mengatakan, sebelum ada intervensi asing, Kawasan Taman Nasional Komodo aman-aman saja. Pembangunan merajalela, kata Blasiaus Janu, membuat kawasan TNK tertutup bagi masyarakat lokal. Dia juga pertanyakan kinerja Balai Taman Nasional Komodo terkait pembangunan yang merajalela di kawasan Taman Nasional Komodo.

“Dari dulu TNK ini aman-aman saja. Saya lahir di Labuan Bajo. Saya tahu Labuan Bajo ini. Benar perjuangan Formapp itu. Sebab kalau sudah pembangunan merajalela untuk apalagi TNK. Saya mau bertanya Balai Taman Nasional Komodo. Kau punya tugas apa sekarang. Berarti kau perjualbelikan TNK ini kepada kaum kapitalis,” tukasnya.

Menurut Blasius Janu, ruang gerak para nelayan di kawasan TNK dibatasi demi alasan pembangunan. Para nelayan hidup tidak nyaman dengan kehadiran para investor.

“Bagaimana mereka mau bekerja kalau sudah dilarang sana, larang sini. Mereka mau hidup apa. Tidak ada ruang bagi nelayan di TNK sekarang karena ditutup orang dari luar,” katanya.

Berita media ini sebelumnya, Ratusan massa yang tergabung dalam Forum Masyarakat Peduli dan Penyelamat Pariwisata (Formapp) Manggarai Barat menggelar aksi demonstrasi di Kantor DPRD Mabar, Kamis (6/8/2020).

Massa demonstran menyampaikan aspirasi menolak pembangunan sarana dan prasarana (Sarpras) bangunan Geopark Kementrian PUPR di kawasan Loh Buaya Pulau Rinca, Desa Pasir Panjang, Kecamatan Komodo dan izin investasi Bisnis Swasta Kementerian LHK di dalam kawasan TN Komodo. *