Dituduh Lecehkan Profesi Tenaga Kesehatan, DPRD Kabupaten Malaka: Tak Ada Bukti
MALAKA, metro7.co.id – Para tenaga kesehatan di Kabupaten Malaka mengaku tidak terima dengan pernyataan salah satu anggota DPRD Kabupaten Malaka. Pernyataan wakil rakyat tersebut dinilai melecehkan profesi tenaga kesehatan.
Kamis (28/1/2021), para tenaga kesehatan di Kabupaten Malaka menyampaikan pernyataan sikap mereka di gedung DPRD Kabupaten Malaka. Ada lima poin tuntutan dalam pernyataan sikap tersebut, yakni :
1. Mengutuk dan mengecam keras tindakan pelecehan dan arogansi terhadap profesi kesehatan Kabupaten Malaka.
2. Menuntut pemulihan nama baik profesi kesehatan dengan meminta maaf secara terbuka kepada profesi dokter, perawat, bidan dan semua tenaga profesi kesehatan lain, baik secara langsung maupun melalui media online.
3. Menyangkan sikap seorang wakil rakyat yang seharusnya berjuang bersama, mengedukasi, mengayomi masyarakat, agar di situasi pandemi ini masyarakat tetap mematuhi protokol, bukannya menyalahkan dan terkesan mengajak masyarakat untuk melawan tenaga kesehatan yang sedang berjuang bertaruh hidup dan mati untuk memerangi pandemi ini.
4. Kami melayani dengan profesional dengan mengutamakan keselamatan pasien, kami bukan babu, pendidikan kami formal bukan paket.
5. Apabila tuntutan kami tidak di indahkan dan diklarifikasi maka semua dokter, perawat, bidan dan semua tenaga kesehatan lainnya akan mogok pelayanan di semua fasilitas kesehatan terhitung besok tanggal 29 januari sampai dengan 4 FebruariĀ 2021.
Perwakilan anggota DPRD Kabupaten Malaka, Hendrik Fahik menanggapi pernyataan para tenaga kesehatan. Menurutnya, saat itu, ia dan para anggota dewan lainnya melakukan sidak ke Rumah Sakit Penyangga Perbatasan Kabupaten Malaka. Kebetulan, saat itu ada sekelompok masyarakat yang mendatangi rumah sakit karena salah satu anggota keluarganya meninggal karena dianggap kelalaian tenaga medis dengan memberi vonis positif covid-19.
“Saat itu saya langsung menenangjan mereka untuk selesaikan masalah itu dengan baik dan saat itu pun saya langsung masuk ke ruangan dokter untuk bertemu dokter agar menyelesaikan persoalan tersebut. Sehingga pernyataan yang katanya tidak etis disampaikan salah satu anggota dewan kepada tenaga kesehatan pada saat itu tidak benar dan tidak memiliki bukti,” ujarnya.