MALAKA, Metro7.co.id – Forum relawan Petani Timor gandeng PT Srikandi Indonesia Raya deklarasikan diri berinvestasi pertanian di wilayah Kabupaten Malaka, khususnya tanaman jagung dan jahe dengan metode tumpang sari, Rabu (30/3).

Selain deklarasi, Forum Relawan Petani Timor dan PT Srikandi Indonesia Raya melakukan safari observasi lokasi lahan pertanian masyarakat yang sudah di data dan siap untuk difungsikan dalam investasi pertanian.

Program yang dicanangkan oleh Forum Relawan Petani Timor dan PT Srikandi Indonesia Raya, yakni intervensi pengentasan kemiskinan ekstrim, peningkatan ekonomi dan ketahanan pangan lokal dan nasional di Kabupaten Malaka Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Brigjen (Purn) David Hutapean selaku Komisaris PT Srikandi Indonesia Raya mengatakan, melalui masyarakat yang di wakili oleh Ketua Forum Relawan Petani Timor meminta kepada PT Srikandi Indonesia raya untuk turun ke Malaka dalam rangka observasi lahan pertanian masyarakat secara langsung di lapangan sehingga dapat di lakukan eksekusi program kegiatan tanam jagung dan jahe.

“Program yang akan kita lakukan yang pertama tanam jagung setelah itu pengepakan lalu akan di ikuti dengan pemanfaatan tanaman jagung untuk pakan ternak,” ujarnya.

Sementara, Direktur PT Srikandi Indonesia Raya Haja, Srikandi Soeharjanto mengungkapkan, tujuan dari investasi ini semata-mata demi mengatasi kemiskinan masyarakat petani di wilayah kabupaten malaka ini.

“Kami melihat potensi lahan pertanian di sini cukup bagus sehingga kami ingin berinvestasi dengan program tanam jagung dan jahe dengan berdayakan masyarakat di sini agar kehidupannya baik dan lebih maju,” imbuhnya.

kunjungan PT Srikandi dan beberapa opsteker misalnya kubota, solar sel dan Naza dalam rangka koordinasi dan teknis pelaksanaan kegiatan investasi pertanian di wilayah kabupaten Malaka berlangsung selama dua hari sejak 29 hingga 30 Maret 2022.

Hari pertama, PT Srikandi dan para opsteker di terima di rumah jabatan wakil bupati Malaka oleh Asisten dua Setda Malaka, wakil ketua DPRD Kabupaten Malaka, para raja-raja se-Malaka serta tokoh adat dan para Kepala Desa di wilayah Kecamatan Malaka Tengah dan Weliaman.

Kemudian, hari kedua dilakukan safari observasi lokasi lahan pertanian masyarakat petani di tiga desa di Kecamatan Malaka Tengah, yakni Desa Umanen Lawalu, Desa Naimana dan desa Railor Tahak dan tiga desa di Kecamatan Weliman meliputi Desa Angkaes, Desa Wederok dan Desa Lamudur.