KUPANG, metro7.co.id – Ketua Umum Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), Laksamana TNI (Purn) Sumardjono menghadiri acara monitoring pengembangan kompetensi SDM bidang kemaritiman yang digelar Kemenkomarves di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada tanggal 7 – 9 Agustus 2024.

Acara ini dihadiri juga oleh para undangan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT dan beberapa pejabat pemerintah Provinsi dan Kota Kupang.

Di dalam rapat, Sumardjono mengatakan hasil belanja masalah ketika beliau bertemu dengan para nelayan di pelabuhan kapal nelayan Tenau dan Pelangan pasar ikan Oeba di Kupang, terkait ijin kapal untuk berlayar.

“Hampir semua nelayan menyampaikan keluhan mereka terkait perijinan kapal untuk berlayar,” kata Sumardjono

Sementara itu, dilokasi seorang nelayan menyampaikan dengan penuh emosi mengatakan, dahulu kami harus membuat surat ijin berlayar setiap hari.

“Mana mungkin bisa kami lakukan sementara kami sibuk dengan mencari ikan dan kadangkala kami belum mendapat ikan tetapi harus kembali mengurus surat ijin,” kata nelayan.

Sumardjono menjelaskan bahwa banyak nelayan kita yang tidak memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menggunakan peralatan IT.

Sementara dalam pengurusan Ijin ke tingkat pusat di Jakarta harus melalui aplikasi atau IT yang memerlukan kecakapan tersendiri sehingga hal ini menjadi kendala yang besar bagi kelancaran pengurusan perijinan ini.

“Untuk mengatasi permasalahan ini, Sumardjono mengusulkan agar dibetuknya sarana dan prasarana oleh pemerintah yang dapat membantu para nelayan dalam pengurusan perijinan ini,” imbuhnya

Matan Kasal itu juga menyampaikan bahwa HNSI juga akan ikut membantu dan bekerjasama dengan pemerintah dalam mengatasi permasalahan yang muncul pada nelayan di seluruh tanah air. ***