MANGGARAI BARAT, metro7.co.id – Putri (4 tahun) dan adiknya, Neira (2 tahun), dua balita asal Kampung Kakor, Desa Golo Keli, Kecamatan Ndoso, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Kedua bocah tersebut terbaring lemah di RSUD dr Ben Mboi, Ruteng, Kabupaten Manggarai akibat menderita luka bakar di sekujur tubuhnya.

Pedihnya, orang tua kedua balita itu terpaksa meminta manajemen RSUD Ruteng agar kedua anaknya dirawat di rumah saja. Alasannya, hanya karena tidak mampu membayar biaya perawatan sebesar Rp 2 juta. Lagipula, orang tua dan kedua anaknya itu tidak memiliki kartu BPJS.

Kedua anaknya yang belum sembuh itu pun kemudian dirawat di rumah keluarga mereka di Nekang, Kelurahan Watu, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai. Saat dirawat di rumah, kondisi kedua balita justru makin memburuk. Luka bakar sekujur tubuh bocah 4 tahun itu mulai berbau.

Di tengah kondisi sangat memprihatinkan itu, pertolongan datang melalui hati nurani seorang polisi dari Polres Manggarai. Adalah Bripka Andi Darma Elim Sallata yang sehari-hari bertugas sebagai Babinkamtibmas di Nekang, Kelurahan Watu, Kecamatan Langke Rembong, datang memberi pertolongan.

Singkat kisah, Bripka Andi Darma berusaha meringankan beban kedua balita yang sangat membutuhkan biaya perawatan medis di RSUD dr Ben Mboi Ruteng.

Metro7.co.id berhasil menghubungi Bripka Andi Darma via sambungan telepon pada Kamis (1/10/2020) malam. Dia membeberkan kronologis kejadian pilu yang menimpa Putri dan adiknya Neira yang masih berusia dua tahun.

“Tadi pagi, saya dapat info dari masyarakat lewat WA. Tanya baju-baju bekas ke saya. Saya tanya, untuk apa? Akhirnya mereka kirim foto korban ke saya. Mereka ceritakan ke saya bahwa kedua balita itu menderita luka bakar.

Mereka keluar dari rumah sakit karena tidak mampu bayar biaya rumah sakit. Saya kemudian cek betul keberadaan kedua balita itu. Ternyata mereka nginap di keluarganya di Nekang. Kebetulan saya tugas sebagai Babin di Nekang, Keluarahan Watu. Saya cek. Ternyata mereka sedang dirawat sementara di Susteran di Nekang. Saya tanya orang tuanya. Ternyata kejadian yang menimpa kedua anak itu terjadi dua minggu lalu.

Menurut cerita orangtuanya, kejadiannya dua minggu lalu sekitar pukul 19.00 wita malam. Saat itu ayah kedua anak itu memasang lampu pelita karena di sana belum ada listrik. Lampu pelita yang dinyalakan di atas meja dekat kedua anak itu tiba-tiba meledak hingga menimpa kedua anaknya”, kisah Bripka Andi.

Akibat ledakan itu, lanjut Bripka Andi, sekujur tubuh Putri (4) terbakar api dan adiknya Neira (2) terbakar di bagian wajah dan kepala.

Orang tua korban bergegas membawa kedua anak balita tersebut ke Puskesmas terdekat guna mendapat perawatan medis. Namun pihak Puskesmas merujuk kedua korban ke RSUD dr Ben Mboi, Ruteng.

Kedua korban dirawat selama satu minggu di RSUD Ruteng. Orang tua korban kemudian meminta rawat di rumah dengan alasan tidak mampu membayar biaya pengobatan rumah sakit sebesar Rp 2 juta lebih selama seminggu. Pasalnya orang tua dan dua anak balita tersebut ridak memiliki kartu BPJS.

“Sehingga dengan terpaksa orang tua merawat kedua anaknya di rumah keluarga mereka di kampung Nekang,” kata Bripka Andi.

Bripka Andi melanjutkaan kisah sedih ini. Saat dirawat di Nekang, kondisi kedua balita tersebut semakin parah. Mengetahui hal itu, pihak Susteran di Nekang berinisiatif membantu perawatan kedua balita itu. Mereka beralasan tidak bisa lanjut berobat ke rumah sakit lantaran tidak memiliki biaya dan korban tidak memiliki kartu BPJS.

“Saya kemudian mengecek keberadaan kedua anak itu di Susteran di Nekang. Kondisi Putri (4) terlihat sangat parah dengan luka bakar mulai dari kepala sampai kaki. Demikian pula kondisi adiknya, Neira (2) hampir sama,” ujar Bripka Andi.

Melihat kondisi kedua balita tersebut, Bhabinkamtibmas Kelurahan Watu, Bripka Andi bersama beberapa Biarawati di Susteran Nekang membawa kedua balita itu ke RSUD Ben Mboi Ruteng.

“Terus terang, secara kemanusiaan, saya sangat prihatin melihat kondisi kedua balita itu. Saya bilang kepada orang tuanya untuk urusan biaya pengobatan jangan dipikirkan. Saya usahakan biaya bersama teman-teman saya. Yang paling penting selamatkan kedua anak ini. Bawa meteka ke Rumah Sakit. Apalagi kondisi kedua anak itu sangat lemah dan lukanya mulai berbau. Akhirnya tadi kami bawa kedua balita itu ke RSUD Ruteng. Sekarang sedang diobservasi di ruang IGD RSUD Ruteng,” tutur Bripka Andi.

Terkait bantuan biaya yang dibutuhkan kedua balita tersebut, Bripka Andi membuka kontak person untuk mendapat donasi dari para pihak melalui rekening Bank BNI 0695215743 atas nama Andi Darma Elim Sallata.

“Kedua balita itu butuh uluran tangan para pihak. Salurkan bantuan langsung ke nomor rekening tersebut,” pinta Bripka Andi Darma. ***