MALAKA, metro7.co.id – Dalam rangka sosialisasi lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Wilayah Kabupaten Malaka tahun 2022/2023, Plan Internasional Indonesia dan Yayasan Pijar Timur melakukan workshop STBM berbasis Gender dan inklusi sosial kepada lembaga keuangan mikro, pihak swasta, hotel dan toko swalayan serta mitra kerja pemerintah daerah, berlangsung di Aula Hotel Ramayana Betun, Senin, (26/9/2022).

Perwakilan dari lembaga keuangan mikro meliputi Bank Pemerintah Daerah (BPD) Propinsi Nusa Tenggara Timur Cabang Betun dan Kopdit Swastisari Cabang Malaka.

Sementara perwakilan swasta meliputi Hotel Nusa Dua Betun dan Hotel Cinta Damai Betun serta Toko Swalayan Jabalmart Betun.

Sedangkan mitra kerja pemerintah daerah meliputi Dinas Koperasi dan BP4D.

Vinsen Kaibada dalam penjelasannya kepada awak media usai kegiatan Workshop mengatakan bahwa, kegiatan Workshop yang di lakukan bertujuan untuk memastikan peran serta semua elemen atau stack holder baik itu lembaga keuangan mikro maupun pihak swasta seperti hotel dan toko swalayan dalam mendukung program sanitasi total berbasis masyarakat di Malaka.

“Kita sama-sama kerja di Malaka, kenapa hanya pemerintah saja atau LSM saja yang urus. Kita semua punya peran yang sama, sehingga kita undang semua untuk pastikan peran mereka seperti apa,” pungkas Vinsen selaku Manajer Yayasan Plan Internasional Indonesia Malaka.

Dirinya lebih lanjut mengatakan bahwa, apa yang hari ini mereka dapatkan melalui workshop ini sedapat mungkin mengimplementasikan kepada kelompok binaan atau dampingan masing-masing lembaga, baik pihak swasta maupun mitra kerja terkait pemerintah daerah.

“Mereka juga kan ada program CSR nya untuk lembaga keuangan. Kami hanya mendorong dan memfasilitasi untuk memastikan bahwa mereka juga peduli terhadap masalah sanitasi. Untuk bidang lain kami tidak urus,” imbuhnya. *