MALAKA, metro7.co.id – Dalam rangka peningkatan pengawasan penyakit mulut dan kuku (PMK) serta untuk mencapai target gratieks 2020 di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Balai Karantina gandeng anggota Komisi Empat DPR-RI dapil NTT dua Edward Tanur melakukan bimbingan teknis kepada petani dan kelompok aspirasi di Kabupaten Malaka, berlangsung di lantai dua hotel Cinta Damai Betun, Kamis (8/9/2022).

Anggota Komisi empat DPR-RI dapil NTT dua Edward Tanur, SH menjelaskan bahwa, Kabupaten Malaka merupakan salah satu daerah yang masuk kategori busung lapar nomor satu di Indonesia. Sehingga untuk keluar dari zona itu perlu ada kekompakan dari semua elemen baik pemerintah kabupaten dan dinas-dinas terkait juga pemerintah kabupaten dan DPR.

“Kita harus bersatu, bekerja bahu membahu dengan misi yang sama yakni kesejahteraan masyarakat Malaka. kita juga jangan minta-minta lagi karna bukan jamannya lagi,” ujarnya.

Pria Kelahiran Malaka yang berdomisili di kabupaten TTU tersebut menambahkan bahwa saat ini pemerintah pusat melalui kementerian mengelontorkan anggaran melalui program-program seperti bibit produksi pertanian, Tora dari menteri ATR/BPN dan bantuan sosial lainnya. namun dirinya mengeluhkan data-data dari dinas terkait di kabupaten yang lamban dan tidak produktif terhadap program-program dari pemerintah pusat melalui DPR-RI.

“Kita minta data saja seperti KTP dan KK sulit setengah mati dari dinas terkait. jadi minta supaya dinas-dinas di kabupaten harus proaktif terhadap program yang ada,” imbuhnya.

Dirinya pun mengatakan bahwa dalam waktu dekat komisi empat DPR-RI akan melakukan pantauan di sepanjang pantai selatan untuk program penanaman anakan mangrove yang di lakukan pada tahun ini.

“Saya usulkan supaya para petani dan kelompok aspirasi dapat ikut menanam anakan itu. mangrove itu banyak mamfaat dan juga ada upa harian orang kerja (HOK) perhari 150 ribu rupiah,” pungkasnya. ***