MALAKA, metro7.co.id  –  Bantuan langsung tunai dana desa bagi masyarakat ekonomi lemah yang sudah bergulir sejak 2020 menjadi solusi bagi masyarakat di desa agar dapat meminimalisir terpaparnya virus covid-19 serta mengantispasi timbulnya klaster penyebaran virus covid-19 di wilayah desa dengan tidak keluar rumah dan bepergian mencari nafkah di daerah atau wilayah lain yang berpotensi terjangkitnya covid-19.

bantuan langsung tunai dari dana desa selain untuk menunjang ekonomi keluarga di tengah situasi covid-19 yang terus meningkat, juga di harapkan agar setiap keluarga penerima mamfaat bantuan langsung tunai dapat mempergunakan bantuan tersebut untuk membeli alat-alat pelindung diri seperti masker, handsainetaisher, ember penampung air bersih, serta obat-obatan selain bantuan dari desa dalam rangka pencegahan dan penanganan covid-19.

menurut kepala desa Alas kecamatan kobalima timur kabupaten Malaka Propinsi nusa tenggara timur, Siprianus Nahak Bau ketika di temui di sela-sela penyaluran bantuan langsung tunai dana desa bulan 6-8 tahap satu tahun anggaran 2021 di aula kantor desa alas pada sabtu, 28 / 08 / 2021 mengatakan bahwa terdapat 125 keluarga penerima mamfaat bantuan langsung tunai dana desa yang di tetapkan lewat musyawarah mufakat yang di tuangkan dalam dokumen APB-DES bersama badan permusyawaratan desa dengan alokasi anggaran bantuan langsung tunai dari dana desa sebesar 450 juta rupiah dari pagu dana desa Alas sebesar 855 juta atau sekitar 65 persen sesuai ketentuan regulasi.

selain alokasi dana desa untuk bantuan langsung tunai juga terdapat delapan persen dari pagu dana desa yang di alokasikan untuk penanganan covdi-19 sebesar 80 juta dari pagu dana desa 850 juta.

” kita sementara berjalan untuk penanganan dan pencegahan covid-19, seperti belanja masker, ember penampung air bersih, handsainetaisher, relawan covid dan juga posko pemantauan covid-19″, ujarnya.

lebih lanjut Siprianus mengatakan bahwa, selain alokasi dana desa untuk bantuan langsung tunai dan delapan persen covid-19, juga terdapat alokasi dana desa sebesar 200 juta untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat berupa kelompok ternak ayam,  babi serta kelompok budidaya ikan. sisanya di peruntukan untuk insentif kader posyandu, guru paud dan tenaga kesehatan.

” tahun ini kegiatan fisik saya tiadakan, karna memang saya memiliki keterbatasan anggaran di tahun 2021″, pungkasnya.

Siprianus Nahak Bau menambahkan bahwa khusus untuk pemberdayaan kelompok ternak dan kelompok budidaya ikan, progres kegiatan belum berjalan  karna menunggu pencairan dana desa tahap dua.

“untuk sementara yang kita cairkan  hanya insentif kader posyandu, guru paud dan tenaga kesehatan dan sudah di salurkan”, ujarnya.

sementara untuk anggaran dana desa ( ADD ) tahun 2021 pagu dananya berkurang yang di mana pada tahun 2020 sebesar 550 juta dan pada tahun ini kita di alokasikan dari daerah sebesar 300 juta lebih.

Ia berharap agar dana bantuan langsung tunai dana desa yang di terima dapat di pergunakan sebaik-baiknya khusus untuk menjaga kekebalan tubuh dan menjaga agar jangan sampai terpapar covid-19 dengan tetap taat protokol covid-19, dengan tidak bepergian ke daerah lain dan mengurangi mobilitas, imbuhnya.****