MALAKA, metro7.co.id – Penandatangan kerja sama ( MOU ) antara forum relawan petani timor dengan pemilik lahan tidur dan pemda Malaka dilaksanakan di dua titik di wilayah  kabupaten malaka pada sabtu, 18 / 09 / 2021

 

titik yang pertama mencakup empat kecamatan yakni kecamatan Weliman, kecamatan Wewiku, kecamatan malaka barat dan juga kecamatan Rinhat yang terpusat di aula kecamatan weliman kabupaten malaka. sementara pada titik yang kedua di lakukan di aula kantor camat malaka tengah kabupaten malaka yang mencakup delapan kecamatan yakni kecamatan malaka tengah, kecamatan kobalima, kecamatan kobalima timur, kecamatan malaka timur, kecamatan Babotin leobele, kecamatan Laenmanen, kecamatan Sasitamean dan kecamatan Iokufeu.

 

lewat sambutannya Silvester Leto, SH, M.SI selaku asisten dua setda malaka yang mewakili bupati malaka dalam penandatangan kerja sama antara pemda malaka dengan forum relawan petani timor serta pemilik lahan timor di wilayah kabupaten Malaka mengatakan bahwa, kerja sama ini merupakan bentuk dukungan terhadap program bupati dan wakil bupati malaka yakni swasembada pangan sehingga di harapkan agar para penyuluh pertanian lapangan serta kelompok tani dan para camat serta para kepala desa agar bersama-sama bekerja untuk menyukseskan program yang baik ini.

 

” saya atas nama bupati dan wakil bupati mengucapkan terima kasih atas inisiatif dan langkah yang baik yang dilakukan oleh  forum relawan petani timor untuk mendukung program prioritas bapak bupati dan bapak wakil bupati malaka yakni swasembada pangan dengan brend nona malaka”, ujarnya.

 

sementara itu ketua forum relawan petani timor Viktor J.Tiran, S.Sos. M.SI lewat sambutannya mengatakan bahwa, data-data pemilik lahan tidur yang sudah di masukan oleh bapak / ibu desa kepada tim forum relawan petani timor sejauh ini sesuai data ril yang di input sebanyak 20 ribu haktar dan data tersebut akan kita kembalikan ke dinas teknis bersama para camat dan kepala desa untuk melakukan verifikasi terhadap masyarakat pemilik lahan tidur sehingga ketika program ini berjalan tidak terjadi persoalan perbedaan lahan dengan pemiliknya .

 

” tugas kami forum hanya sebatas memfasilitasi para pengusaha baik itu penguasa bibit, pengusaha pupuk maupun pengusaha mesin dan juga pembeli dengan petani pemilik lahan tidur, pemda malaka khususnya kepala dinas, camat dan juga kepala-kepala desa. kami niatnya tulus untuk membantu petani-petani kita di malaka “, ujarnya.

 

Viktor menambahkan bahwa pada waktu dekat tepat 24 september 2021 para pengusaha akan datang ke malaka untuk bertemu langsung dengan pemilik lahan dan pemda malaka untuk melakukan audens sekaligus menjalin kerja.

 

oleh karna itu ia berharap agar para petani dan pemerintah baik itu dinas teknis maupun para camat dan kepala desa dapat mengajukan pertanyaan saat audens bersama para pengusaha untuk lebih memahami terkait sistem penanaman jahe, pemupukan dan penggarapan lahan, serta pemasaran dan harga pasar, imbuhnya.****