MALAKA, Metro7.co.id – Kepala bidang (Kabid) Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Malaka Yanuarius Manek Bria meminta kontraktor (Rekanan) yang mengerjakan program Sanitasi Septik tank (Biotek pablikasi) dana alokasi khusus (DAK) tahun anggaran 2021 agar segera menyelesaikan progres fisiknya.

Sebab, sampai saat ini, belum difungsikan oleh masyarakat penerima manfaat, khususnya di Desa Tafuli Satu Kecamatan Rinhat.

“Kita berharap para kontraktor agar segera menyelesaikan progres Fisik pembangunannya, sehingga bole di fungsikan oleh masyarakat penerima manfaat, sekaligus rekanan dapat mengajukan pencairan anggaran tahap akhir melalui pejabat pembuat komitmen (PPK),” beber Yanuarius ketika di temui di ruang kerjanya, Selasa (22/3).

Ia menyampaikan, apabila rekanan ingin haknya segera dicairkan, maka kewajiban menyelesaikan progres fisik kegiatan juga sudah seratus persen atau siap di fungsikan oleh masyarakat penerima mamfaat.

“Kita dibidang sebagai perencana dan penyedia program, yang urus soal anggaran ada di pihak pejabat pembuat komitmen (PPK). sehingga apabila pekerjaan fisik sudah beres maka segera ajukan permohonan ke pejabat pembuat komitmen untuk di proses dokumen pencairan dana,” ujarnya.

Yanuarius berharap agar penyedia jasa atau rekanan, segera menyelesaikan progres Fisik yang tersisa agar di lakukan pengajuan ke pejabat pembuat komitmen (PPK) untuk di proses dokumen pencairan anggaran tahap terakhir.

“Kita mau bayar haknya penyedia jasa pasti kita lihat dulu progres Fisik kegiatannya. bukan kita karang saja bahwa kegiatan di lapangan sudah beres, tapi harus sesuai barangnya sudah beres betul atau belum,” tandasnya.

Dampak keterlambatan penyelesaian fisik kegiatan dana alokasi khusus tahun 2021 khususnya program sanitasi biotek pablikasi, bebernya, menyebabkan dana alokasi khusus (DAK) tahun 2022 untuk program sanitasi biotek pablikasi, hanya mengakomodir satu desa di wilayah kecamatan Sasitamean yakni desa Umutnana.

“Tahun kemarin 2021 ada lima desa yang dapat biotek pablikasi, sementara tahun ini hanya cuman satu desa. jadi resiko kalau progres kegiatan tidak berjalan efektif,” katanya.