MALAKA, metro7.co.id – Kepala Desa Fafoe, Malaka Barat, Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT) Yosef Seran Klau mengharapkan warganya bekerja lebih keras lagi. Sehingga, tidak terus menerus mengharapkan uluran tangan pemerintah.

“Perlu kerja keras untuk dapat menghidupkan keluarga dan diri sendiri,” katanya, di sela penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa, Kamis (9/12).

Menurut Yosef, pemerintah sudah memiliki inisiatif untuk membantu masyarakat. Masyarakat, kata dia, seharusnya juga punya kesadaran untuk membantu diri sendiri dengan bekerja keras.

“Bila perlu, tahun depan kita minta untuk tidak menerima bantuan lagi. Sebab, masih banyak wilayah lain yang membutuhkan bantuan dari pemerintah,” kata Yosef lagi.

Diterangkan, anggaran yang dikucurkan negara kepada Desa Fafoe cukup besar, yakni Rp 1,193 miliar. Yosef berpendapat, anggaran tersebut dapat mendorong pembangunan di Desa Fafoe, baik infrastruktur, seperti jalan, perumahan, dan pemberdayaan seperti budi daya hortikultura dan peternakan yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Untuk anggaran tahun 2021, dalam musyawarah bersama tingkat desa, kita plotkan kurang lebih Rp 160 juta untuk pemberdayaan masyarakat dalam program revolusi pertanian,” katanya.

Selain itu, lanjut Yosef, pihaknya juga merancang kegiatan fisik berupa pembangunan tiga unit rumah. Bahkan, melalui Dana Desa sebesar Rp 76,5 juta, akan dibangut 20 unit sumur bor pada 11 dusun.

“bulan lalu kita lakukan perubahan APBDes untuk sisipkan insentif fukun dan kemarin kita sudah menyetor ke kas daerah sebesar Rp 13 juta,” katanya.

Sementara itu, volume anggaran Dana Desa yang dominan, lebih banyak dianggarkan kepada BLT, yakni sebesar Rp 576 juta untuk 160 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).[]