MALAKA, Metro7.co.id – Kordinator P3MD Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Kandidatus Angge menginstruksikan kepada desa se-provinsi NTT untuk mengalokasikan dana desa dalam publikasi pengelolaan dana desa serta potensi desa.

Ia berharap desa bisa berpikir lebih maju dan berinovasi dengan memanfaatkan digitalisasi melalui publikasi media dalam mengeksplor potensi-potensi desa untuk di informasikan ke luar.

Sehingga dapat diketahui oleh masyarakat luar baik di lingkup kecamatan, Kabupaten, Propinsi, regional maupun internasional.

“Contoh misalnya di desa, punya potensi wisata yang menarik. Namun karena tak dipublikasikan ke ruang publik, otomatis orang tidak akan tau tempat dan suasananya seperti apa. Disitulah kita butuh media untuk memberitakan terkait potensi tersebut,” ujarnya, Rabu (6/4).

Angge menjelaskan, prinsipnya kerja sama media dan publikasi itu sangat diperbolehkan dari sisi regulasi.

Menurutnya, hanya skema perencanaannya yang perlu diperjelas dan harus dibicarakan dalam perencanaan yang matang. Otomatis dikawal oleh pendamping, sehingga saat asistensi bersama dinas terkait, bisa digambarkan untuk tidak serta merta di coret.

“Saya sudah pantau di beberapa tempat, memang desa juga mau. Bagaimana mungkin desa itu mau berkembang jika tidak ada publikasi apapun tentang penggunaan dana desa dan potensi-potensi desa. Apalagi masyarakat juga ingin tau tentang pengelolaan anggaran dana desa,” bebernya.

Di sisi lain, Angge menegaskan kepada desa agar ketika akan di lakukan kerja sama dengan media, yang perlu di ketahui adalah publis publikasinya seperti apa, dan apa yang mau di publiskan.

“Sehingga peran pendamping untuk memfasilitasi desa dalam melakukan kerja dengan media, tentunya dengan skema perencanaan yang baik dan di dukung dengan dokumen kontrak kerja sama, l”tandasnya.

“Kita omong tentang digitalisasi bukan sebatas kita omong tentang transparansi dan pertanggung jawaban keuangan melalui baliho atau spanduk yang di pajang di depan kantor desa, tetapi kita omong soal potensi-potensi desa yang harus di informasikan ke luar,” tambahnya.

Sebab menurutnya, melalui media mampu mengangkat potensi yang selama ini tersembunyi di desa menjadi bagaian integral kemajuan dan kesejahteraan desa. bagaimana desa dapat berinovasi untuk mengeksplor potensi desa untuk di ketahui oleh orang luar.

“Saya minta pendamping desa benar-benar melaksanakan tugas dan fungsi, untuk memfasilitasi kegiatan baik itu pada pra Musrenbang dan musrebangnya, sehingga para tokoh yang berkepentingan untuk membangun di desa, sejak awal di libatkan dalam proses perencanaan,” imbuhnya.

Angge juga berharap, media yang ingin melakukan kerja sama dengan desa, agar dapat mengikuti mekanisme atau proses di desa, mulai perencanaan sampai dengan penetapan.

“Agar dapat di musyawarahkan bersama terkait kerja sama publikasi desa,” pungkasnya.