MALAKA, Metro7 CO.ID – Seorang guru dan masyarakat Desa Naiusu, Kecamatan Rinhat Kabupaten Malaka mengeluhkan sikap Kepala Sekolah bersama staf guru yang lainnya, Rabu (12/1).

Hal itu terjadi di Sekolah Dasar (SD) Inpres Numbe karena yang lalai dalam tugasnya untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada para murid di SD tersebut.

Seorang Guru bantu berinisial NB di SD itu mengatakan, sejak tahun 2021 hingga masuk awal tahun 2022, murid SD Numbe jarang melaksanakan kegiatan belajar mengajar sebab guru-guru, termasuk Kepala Sekolah melalaikan tugasnya.

“Anak-anak berjumlah 65 orang, karena selama ini guru-guru tak masuk untuk memberikan pelajaran, akhirnya yang masuk sekolah cuman 35 orang,” ujarnya.

Kemudian pewarta Metro7 melakukan penelusuran untuk memperoleh informasi dari pihak Kepala Sekolah serta Komite untuk memastikan kondisi proses kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut, Kamis (13/1).

Saat awak media tiba di sekolah, ternyata di sekolah tersebut hanya terlihat seorang guru bantu bersama kurang lebih 20 orang murid yang beraktifitas di dalam ruangan belajar, sedangkan Kepala Sekolah bersama tujuh orang guru lain tak hadir tanpa alasan.

Tujuh orang guru tersebut, tuga diantarannya berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan empat orang yang lain berstatus honorer.

Padahal ketujuh orang guru tersebut domisilinya di sekitar kompleks sekolah, hanya Kepala Sekolah yang berdomisili di Desa tetangga.

Setengah jam kemudian, datanglah guru- guru dan ketua komite yang dijemput salah satu guru yang aktif di sekolah tersebut untuk memberikan informasi terkait pengaduan masyarakat dan seorang guru tersebut.

AQulina lakat salah satu guru ASN selaku Bendahara BOS mengatakan, tahun 2021 lalu, sekolah-sekolah diberlakukan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar di rumah saja, sehingga kita jarang melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah.

“Masuk awal tahun 2022, kita selalu datang ke sekolah untuk memberikan pelajaran kepada anak-anak, kecuali hari ini,” ujarnya.

Senada, juga disampaikan oleh Ketua Komite SD Numbe Desa Naiusu, Stefanus Sayo menyatakan, selama ini sesuai penglihatannya, guru-guru selalu masuk sekolah untuk memberikan pelajaran kepada siswa siswi.

“Guru-guru masuk sekolah, hanya ini hari mereka ada hajatan keluarga, sehingga tidak masuk,” pungkasnya.