MALAKA, metro 7.co.id –  Misa Perayaan Ekaristi Natal 25 Desember 2020 di Gereja Paroki Maria Fatima, Betun, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT) berjalan kondusif serta hikmat dan tetap berpedoman pada protokol kesehatan.

Dalam pantauan metro 7.co.id, jemaat yang hendak masuk gereja diperiksa suhu badannya. Hal yang sama berlaku pada misa pertama hingga ketiga.

Lewat khotbahnya, Pastor Pemimpin Misa kedua Natal 25 Desember 2020, Romo Antonius Serminus Bere Pr mengatakan, Allah datang menjelma sebagai manusia lewat kelahiran Yesus Kristus yang dititipkan lewat Maria Bunda Yesus dan Yoseph Suami Maria yang lahir di kandang domba yang hina dengan dibungkus sehelai kain lamping yang jorok dan kotor.

“Allah datang tanpa persiapan-persiapan dan juga Allah datang tanpa ada pemberitahuan kepada manusia. Justru ia hadir untuk memberikan harapan dan merubah pandangan kita sebagai manusia untuk memahami arti dari kehidupan ini,” katanya.

Ia menambahkan, Allah lahir bukan untuk orang-orang yang memiliki gengsi yang tinggi. Allah datang bukan untuk mereka yang memiliki jabatan dan kekayaan  serta kekuasaan. Namun justru Allah hadir bagi mereka-mereka yang miskin, tertindas, penggembala domba, nelayan dan orang-orang yang tidak berdaya dan leti lesuh.

“Natal merupakan momentum untuk kita sebagai manusia kristiani dapat keluar dari belenggu dosa dunia. Sebab, Natal merupakan terang dan cahaya bagi kita umatnya untuk selalu menjadikan Allah sebagai sandaran hidup menuju kehidupan abadi bersama Kristus,” tegasnya.

Di akhir khotbahnya, Romo Antonius Bere Pr mengatakan, Tuhan datang untuk membawa keluar manusia dari kegelapan menuju terang yang sesungguhnya, yakni selalu menempatkan Tuhan dalam setiap karya dan tugas kita masing-masing dengan selalu menumbuhkan cahaya kedamaian, cinta dan kasih kepada sesama kita dan Tuhan.

“Selamat Natal kepada umat yang menghadiri misa kedua hari raya natal 25 Desember 2020, juga kepada lapisan masyarakat Malaka yang merayakan Natal 25 Desember 2020,” pungkasnya.