MALAKA, Metro7.co.id – Oknum staf di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Malaka sekaligus salah satu Tim Asistensi Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) tahun anggaran 2022 inisial AK diduga sengaja menghambat dengan menghapus data dokumen APBDes kegiatan desa yang telah ditetapkan oleh desa melalui Musdes.

Data itu juga telah diinput dj aplikasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) oleh Operator Desa didampingi oleh Pendamping Desa yang dimana semua rencana kegiatan telah disetujui oleh Tim Asistensi Kabupaten saat verifikasi awal di Kabupaten.

Peristiwa ini di alami oleh Tim Penyusun Desa Lasaen Kecamatan Malaka barat bersama salah satu Pendamping Desa yang ingin melakukan posting APBDes Lasaen yang telah ditetapkan pada Sabtu lalu.

Namun, mirisnya ketika ingin melakukan posting APBDes, justru aplikasi Siskeudes tertunda sebab semua data kegiatan yang telah diinput oleh operator dan pendamping desa terhapus total. Diduga kuat oknum tersebut dengan sengaja melakukan demi mendapat fee jasa input kegiatan Siskeudes.

“Saat kami buka aplikasi Siskeudes untuk posting APBDes, oknum staf itu hapus semua data rencana kegiatan desa di dalam aplikasi Siskeudes. sehingga kami sempat marah dan sambung bahasa, kami duga dia sengaja hapus supaya dia yang mau kerja,” ujar salah satu Pendamping Desa Tim Penyusun APBDes Desa Lasaen yang enggan disebut namanya, Selasa (5/4).

Pihaknya mengeluhkan tindakan dan sikap seorang pelayanan masyarakat yang notabenenya ASN, bebernya, ia tidak menghargai kerja keras mereka untuk menyelesaikan administrasi terkait penginputan rencana kegiatan yang telah di tetapkan dalam dokumen APBDes ke dalam aplikasi Siskeudes, padahal itu merupakan tahapan finalisasi dokumen APBDes.

“Sudah coret semua kegiatan di dokumen APBDes yang sudah kita tetapkan, lalu semua data yang sudah kita input dari dokumen APB-des juga turut di hapus tanpa alasan,” bebernya.

Sementara, Oknum Staf sekaligus salah satu Tim Asistensi APBDes Kabupaten berinisial AK dikonfirmasi menjelaskan, saat dirinya melakukan verifikasi ulang dokumen APBDes dari aplikasi Siskeudes yang telah di input kegiatan Desa Lasaen oleh operator dan Pendamping Desa.

Ia memindahkannya ke flashdisk untuk dikembalikan ke laptop pendamping, namun setelah di buka aplikasinya, semua kegiatan yang ada di dokumen APB-mDes terhapus.

“Bukan saya blokir, untuk apa juga, saya bukan baru kerja data. Lasaen ini kan dulu saya bantu kerja ko. kemarin itu kebetulan laptopnya mereka salah satu tombol delapan rusak, sehingga saya minta pindahkan saja ke laptop saya dan itupun pendamping yang minta,” imbuhnya.

Lanjutnya, pertama mereka copy pindahkan aplikasi Siskeudes yang sudah diinput dokumen APBDes ke flashdisk Desa Alkani untuk disimpan di laptop miliknya normal begitupun sebaliknya.

“Akan tetapi, karena ada perubahan, sehingga dilakukan copy ulang aplikasi dari laptop pendamping dengan flesh lain Milik desa Mota’ain dan kita lakukan pemindahan dua kali,” katanya.

Menurutnya, mungkin flashdisk yang kedua digunakan ini ada virus, maka saat di lakukan pemindahan terserang virus, sehingga saat di buka aplikasi di laptop pendamping, semua data sudah terhapus.

Untuk meminimalisir kesalah pahaman yang terjadi, dirinya bersedia dan bertanggung jawab untuk melakukan penginputan ulang.

“Dari pada kita ribut mandingan saya bertanggung jawab untuk input ulang dan sementara saya lagi input,” pungkasnya.