MALAKA, Metro7.co.id – Kolaborasi dan partisipasi umat lintas agama di wilayah Kabupaten Malaka dalam rangka menyukseskan acara peresmian Gedung Gereja Sta.

Maria Fatima Betun Dekenat Malaka Keuskupan Atambua Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memberikan contoh akan toleransi dan persaudaraan antar umat beragama di wilayah perbatasan NKRI-RDTl, khususnya Kabupaten Malaka.

Momen silaturahmi dan gotong royong itu nampak dalam acara pentabisan dan peresmian gereja paroki Sta Maria Fatima Betun dekenat Malaka Keuskupan Atambua, Jumat (13/5).

Usai perayaan Ekaristi syukur tabisan gereja paroki Sta Maria Fatima Betun dekenat Malaka, Uskup Atambua dan para imam, suster serta Bupati dan Wakil Bupati Malaka, Ketua dan anggota DPRD Malaka serta umat Allah se-paroki Sta, Maria Fatima Betun melangsungkan makan bersama.

Di antara tiga titik meja hidangan makanan, terlihat ibu-ibu dari kaum muslimin tampak sibuk dalam melayani konsumsi bagi para imam, suster, umat Katolik serta tokoh majelis ulama Indonesia cabang Malaka yang hadir dalam prosesi pemberkataan gedung gereja paroki Sta, Maria Fatima Betun.

Saat di temui usai santap siang bersama, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cabang Malaka Jainal Mustakim mengatakan, silaturahmi antara umat beragama terutama para tokoh-tokoh agama di Malaka yang terjadi hari ini lebih kepada merekatkan hubungan antara Umat beragama dalam berbangsa.

“Selain itu juga bernegara serta tetap menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, saling hargai menghargai serta merekatkan toleransi antar umat beragama dan memupuk rasa persatuan kesatuan di antara umat beragama di wilayah Kabupaten Malaka,” bebernya.

“Saya ucapkan provisiat atas pentabisan dan peresmian tempat ibadah saudara-saudara kita umat Katolik oleh bapak Uskup, kiranya menjadi tempat ibadah bagi saudara-saudara kita semuanya terkait hubungan antara makluk dengan sang pencipta,” tutur Ketua MUI Cabang Malaka itu.

Ia berharap, melalui acara oleh Bupati Malaka dan Uskup Atambua, baik umat dari Masjid dan gereja selalu taat terhadap aturan pemerintah yang sah dan juga aturan agama, sehingga dapat tercapai Kesejahtaraan dan kerukanan di tengah masyarakat kabupaten Malaka.

“Insya Allah, kami optimistis dan kami para tokoh agama sangat yakin bahwa di kabupaten Malaka ini tetap terjadi dan terjaga kerukunan di antara umat beragama,” katanya.

“Silaturahmi ini katanya, menjadi sebuah kebutuhan di antara umat beragama dan tokoh-tokoh agama dalam bingkai persatuan dan kesatuan dalam berbangsa, bernegara serta bermasyarakat dengan tetap menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai ciptaan Allah yang mulia,” tutupnya.