MALAKA, metro7.co.id – Pengurus baru dan mandataris Ketua Presidium Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Malaka Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) St. Yosep periode 2022 – 2023 resmi dikukuhkan oleh Ketua DPP PMKRI yang berlangsung di aula Hotel Rayamana Betun, Sabtu (24/9/2022).

Pengukuhan pengurus dan Mandataris Ketua Presidium Dewan Pimpinan Cabang Malaka Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia di tandai dengan penanggalan gordon dan atribut pengurus lama dan pemasangan gordon dan atribut pengurus baru oleh ketua Presidium dewan pimpinan pusat perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia.

Dalam pidatonya Mandataris Ketua Presidium dewan pimpinan cabang PMKRI Malaka Nataliani Ketmoen menjelaskan bahwa, PMKRI di tuntut untuk mengaktualisasikan kemampuan intelektualnya di tengah masyarakat demi terciptanya kader-kader yang dapat mengemban amanat masyarakat tersebut.

Oleh karna itu, sambungnya PMKRI harus terus mengupayakan proses Kaderisasi yang memiliki integritas berkesenambungan baik itu melalui kaderisasi formal maupun non formal.

Ketmoen juga menegaskan bahwa PMKRI menjadi salah satu bagian dari gerakan mahasiswa yang sejak awal berdirinya telah mendedikasikan dirinya bagi terwujudnya keadilan sosial dan kemanusiaan.

Sementara itu dalam sambutannya ketua Presidium dewan pimpinan pusat PMKRI Tri Natalia Urada mengapresiasi PMKRI cabang Malaka atas dedikasi dan loyalitas akan wadah perhimpunan walaupun baru terbentuk beberapa tahun lalu.

“Saya sangat apresiasi PMKRI cabang Malaka, walaupun mereka baru tapi teman-teman canang Malaka ini sangat luar biasa semangatnya. Saya melihat bagaimana ketua presidium lama menanggalkan gordon pengurusnya dan nampak ada ketulusan dan kelembutan di kepengurusan PMKRI cabang Malaka dan semuanya perempuan,” ujar Tri Natalia Urada.

Perempuan asal Kalimantan Barat yang saat ini menjabat sebagai ketua Presidium DPP PMKRI menegaskan agar PMKRI Malaka tidak hanya berbicara tentang kebijakan nasional tapi juga perlu mengkritisi tentang isu-isu dan kebijakan pemerintah daerah.

“Kita hari ini melihat ada kebijak-kebijakan publik yang kita lihat tidak mensejahterakan rakyat. Saya yakin dan percaya bahwa teman-teman PMKRI Malaka bisa menjadi spektrum atau pusat gerakan untuk mengkritisi kebijakan pemerintah daerah, karna ini ruang untuk kita belajar,” imbuhnya.

Sementara itu juga dalam sambutannya ketua Forum Komunikasi Alumni (Forkoma) PMKRI Malaka Hendrikus Fahik menjelaskan bahwa PMKRI cabang Malaka perlu melakukan inovasi, membuka ruang diskusi lintas cabang khususnya cabang Malaka, cabang Belu dan cabang Kefamenanu dengan tujuan selain mengasah intelektual anggota, juga melihat, mengkritisi, menjawab dan memberikan solusi akan persoalan tersebut.

“Misalkan di jadwalkan satu bulan sekali, tempatnya bole di cabang Malaka, di cabang Belu ataupun di cabang Kefa. Carikan persoalan lalu di diskusikan, kemudian di buatkan kesimpulan di perbanyak lalu di kirim kemana-mana,” pungkasnya.***