MALAKA, Metro7.co.id – Reses sekaligus bimbingan teknis (bimtek) bagi kelompok tani yang diselenggarakan oleh Anggota Komisi IV Fraksi PDI-P dari daerah pemilihan NTT dua Yohanis Fransiskus Lema.

Tujuannya untuk memastikan di tahun 2022 Kabupaten Malaka melalui perjuangan aspirasinya akan mendapat empat Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) kepada kelompok tani di Kabupaten Malaka dalam meningkatkan hasil produksi dan efesiensi anggaran petani di Malaka.

Hal itu disampaikan oleh Ansy Lema kepada awak media usai melakukan reses sekaligus Bimtek kepada kelompok tani se-Malaka, di Ruang Meeting Hotel Rayamana Betun Kabupaten Malaka, Kamis (28/4).

Ansy Lema menjelaskan, selain bimtek kepada kelompok tani dan penyuluh pertanian, sekaligus menjaring aspirasi melalui diskusi bersama kelompok tani baik kelompok tani perempuan, kelompok tani milinial dan kelompok tani lainnya.

“Kali ini kita lakukan di tiga tempat yakni kabupaten Timor tengah Selatan, Kabupaten Timor tengah Utara dan Malaka, dengan materi yang di bahas berupa komoditi jagung dan ubi kayu yang memiliki potensi yang baik bagi masyarakat dan daerah,” ujarnya.

lebih lanjut Ansy mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk kerja sama antara anggota DPR-RI komisi IV dengan direktorat jenderal tanaman pangan republik Indonesia dan akademisi sebagai narasumber bimtek.

“Kami melibatkan akademisi dari Unimor serta BTPT propinsi Nusa tenggara timur sebagai narasumber, dan Kegiatan hari ini merupakan hari yang terkahir agenda reses dapil dan bimtek kelompok tani dan penyuluh. dan kita berharap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi petani dan penyuluh,” beber politisi muda berbakat ini.

Dirinya berkeyakinan, wilayah malaka yang memiliki potensi tanah yang subur dengan hamparan luas lahan yang begitu potensial, bila di manfaatkan dengan baik akan menunjang kesejahtraan masyarakat Malaka melalui aspek pertanian maupun peternakan.

“Saya tadi berdiskusi dengan Pak Bupati terkait program utama Bupati dan Wakil Bupati Malaka salah satunya adalah swasembada pangan dan saya melihat visi misi Bupati dan Wakil Bupati korelasinya dengan visi saya pribadi cukup kuat,” kata Ansy.

NTT menurut istilah mantan presenter dan dosen muda itu adalah nelayan tani ternak. Karena itu nelayan yang mata pencahariannya bersumber dari laut dan ikan perlu di berdayakan. Karena sejatinya Provinsi NTT merupakan Provinsi Kepulauan yang dimana dua pertiganya adalah lautan sehingga perlu di berdayakan potensi yang ada.

“Stop sudah kita punggungi lautan. Laut itu harus kita kelola menjadi ruang hidup dan sumber hidup bagi masyarakat. kalau kita kelola laut ini dengan baik maka akan meningkatkan taraf hidup masyarakat kita, dan sebagai anggota DPR-RI saya akan terus berjuang di kementerian demi Kesejahtaraan masyarakat NTT termasuk Malaka,” imbuhnya.

Ansy menambahkan, bicara terkait pertanian dan peternakan di NTT khususnya di Timor bahkan Malaka, masyarakat itu bertani sekaligus juga beternak. Cuman skalanya kecil, skala rumahan, konvensional tradisional.

“Nah kita ingin petani-petani kita ini di dukung oleh negara. mulai dari aspek hulu sampai ke hilir, dari aspek prapanen sampai paska panen termasuk buka lahan dan bibit serta pupuk,” tandasnya.

Terkait pupuk dirinya mengatakan bahwa, tahun ini kabupaten Malaka melalui perjuangan aspirasinya mendapat empat UPPO satu paket. Setiap paket Rp200 juta, diperuntukan membeli sembilan ekor sapi, membangun rumah UPPO, membeli alat pencacah UPPO dan membeli mesin tiga roda serta bak fermentasi dan semuanya sudah terintegrasi.

“Ini penting untuk membangun komitmen kita dengan menunjukan keseriusan kita dalam membicarakan pertanian yang keberlanjutan,” pungkas Ansy Lema.

Turut berhadir, Staf Dirjen Tanaman Pangan, Bupati Malaka Dr Simon Nahak dan PLT Kepala Dinas Pertanian Malaka.