SMAN Welaus di Perbatasan RI-RDTL Ingin Jadi Percontohan, Begini Penjelasan Kepsek
MALAKA, metro7.co.id – Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN Welaus Yanuarius KN Berek mengatakan jika kualitas pendidikan seorang peserta didik dan mutu sebuah sekolah dapat dilihat dari biaya pendidikan itu sendiri.
“Orang pintar dan cerdas itu butuh biaya. Butuh usaha dengan semangat belajar yang keras. Butuh disiplin dalam belajar dengan berlandaskan pada sumber informasi, seperti buku paket siswa dan media pembelajaran lainnya seperti internet dan media literasi edukasi lainnya,” ujar Yanuarius dalam rapat bersama orang tua/wali murid sebelum melakukan pembagian hasil evaluasi akhir siswa kelas X dan XI semester genap tahun 2021, Sabtu (19/6/2021) di aula sekolah setempat.
SMAN Welalus sendiri merupakan salah satu sekolah yang berada di wilayah perbatasan Republik Indonesia (RI) dengan Republik Demokratis Timor Leste (RDTL).
Ditegaskan Yanuarius, siswa SMAN Welaus diminta untuk belanja buku siswa maupun atribut sekolah tujuannya untuk kualitas diri mereka. Ketika anak itu pintar dan cerdas, itu menurutnya merupakan kebanggaan keluarga, sekaligus warisan di dalam keluarga, bukan warisan sekolah.
Sekolah, katanya lagi, hanya menjadi tempat untuk mendidik dan mengembangkan diri anak-anak ke arah yang lebih baik.
“Saya sudah berpikir dan mendesain tentang SMAN Welaus yang merupakan ikon lembaga pendidikan menengah atas yang ada di wilayah perbatasan yang akan menjadi market embrio untuk mencetak kader atau calon leadership atau pemimpin, baik di Kabupaten Malaka maupun di Provinsi Nusa Tenggara Timur dari wilayah Kecamatan Kobalima, khususnya wilayah Welaus dan sekitarnya, sebagai pasarnya pemimpin,” imbuhnya.[]