MALAKA, metro7.co.id – Dalam rangka menekan lonjakan stunting di wilayah kabupaten Malaka, badan penelitian dan pengembangan pertanian, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT melakukan bimbingan teknis kepada dua kelompok tani yang meliput wilayah Kecamatan Malaka Barat dan Weliman yang berlangsung di aula Kantor Camat Malaka Tengah.

Selain pemberian bimbingan teknis oleh perwakilan dari balai pengkajian teknologi, juga disalurkan bantuan padi varietas IR kepada dua puluh anggota kelompok baik dari kecamatan Weliman maupun kecamatan Malaka Barat.

Menurut Pelaksana tugas (PLT) Kepala Dinas Pertanian dan Hultikultura Malaka Stefanus Nahak Klau, S.Pi usai menutup kegiatan mengatakan bahwa kegiatan diikuti kelompok tani dari dua kecamatan yakni kecamatan Weliman dan Malaka Barat sebanyak 20 orang.

Mereka selain menerima bantuan benih padi varietas IR, juga kelompok tani yang hadir di berikan bimbingan teknis oleh balai pertanian provinsi NTT tentang proses persemaian dan hingga penanaman anakan padi IR.

“Padi varietas IR ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 2021, dan kita Malaka tahun ini baru dapat bantuan varietas ini untuk kelompok tani kita,” ujarnya.

Dirinya juga mengatakan bahwa dari dua puluh orang kelompok tani yang hadir dalam kegiatan bimtek tersebut, masing-masing menerima 10 kilo gram untuk setengah haktar dengan target produksi sebanyak 6,21 sampai dengan 9,98 ton per haktar. Itupun perlu pendampingan dari dinas teknis secara maksimal.

“Kalau di dampingi dengan betul-betul dan mereka petani bekerja sesuai dengan prosedur atau sesuai bimbingan teknis yang tadi mulai dari penyiapan lahan hingga panen nanti, dan juga dukungan dari pendamping PPL, agar pada akhirnya memperoleh hasil produksi yang baik,” imbuhnya.

Sementara menurut salah satu Staf Penyuluh Balai Partanian Propinsi NTT Harman menjelaskan bahwa kehadiran balai pertanian provinsi NTT sebatas menginventarisir bagian yang perlu di sampaikam pemerintah daerah melalui dinas teknis termasuk aplikasi KATAM yang berisi tentang petunjuk budaya padi varietas Inpari zink (IR) seperti perkiraan cuaca dan kondisi rawan bencana, ketersedian varietas yang cocok dan sesuai serta pemupukan.

“Empat hal ini yang perlu di pahami oleh petani di sini sehingga apabila ada kesulitan dan tidak bertemu dengan PPL, akan terbantu dengan aplikasi,” pungkasnya.

Dirinya pun menjelaskan bahwa aplikasi KATAM tersebut telah mendunia dan kementerian pertanian telah memasukan dalam program inovasi pertanian terbaik yang di ciptakan oleh badan pendidikan dan pelatihan dan berkolaborasi dengan BMKG, IRI dan dirjen tanaman pangan yang memberikan informasi terkait hama, luas lahan dan jumlah produksi.

“Kita menyampaikan informasi terkait aplikasi KATAM ini sehingga pemerintah dalam mengambil kebijakan terkait dana, anggaran bahkan pemupukan berdasarkan informasi yang ada di dalam aplikasi tersebut,” tandasnya.

Kegiatan bimbingan teknis yang di selenggarakan oleh Balai pertanian provinsi NTT berkahir dengan penyerahan simbolis bibit padi varietas IR kepada perwakilan kelompok tani dari dua kecamatan Weliman dan Malaka barat oleh petugas balai pertanian provinsi NTT dan pelaksana tugas kepala dinas Pertanian Malaka. *