MANGGARAI BARAT, metro7.co.id – Bank Indonesia memberikan plafond titipan kas senilai maksimal Rp 200 miliar dengan menimbang Bank NTT secara fasilitas dan prasarana sangat memenuhi standar Kas Titipan BI. Selain itu melihat peredaran uang dan potensi ekonomi di Labuan Bajo yang makin meningkat.

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat hadir meresmikan Kas Titipan BI yang berlangsung di kantor Bank NTT Cabang Labuan Bajo, Kamis (5/11/2020).

Gubernur NTT saat peresmian tersebut didampingi Bupati Manggarai Barat, Deputi Kaper BI NTT, Komisaris Utama dan Direktur Utama serta Direktur Pemasaran Dana Bank NTT.
Disaksikan para OPD Provinsi NTT dan Kabupaten Manggarai Barat, juga para Staf Khusus Gubernur dan para Pejabat Struktural Bank NTT.

Pada acara yang sama, Bank NTT menandatangani MoU interkoneksi Sistem Pembayaran Online dengan E-Commerce, penyerahan Sertifikat Hak Intelektual (Haki) untuk 157 pelaku UMKM binaan Bank NTT, Penandatangan PKS Pembiayaan dengan Debitur UMKM dan Penyerahan Kredit Merdeka.

Dalam sambutannya, Gubernur Laiskidat mendorong Bank NTT harus memiliki visi yang mampu mendesain masa depan Labuan Bajo sebagai daerah tujuan wisata. Selain itu, pinta dia, Bank NTT harus mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat serta memperkokoh aktifitas oara pelaku UMKM di Kabupaten Super Premium itu.

“Bank NTT harus mampu mengembangkan diri. Pemerintah Provinsi NTT serius memperkokoh pelaku UMKM. Dengan memperkuat peran UMKM di NTT sebagai punggung perekonomian, maka kondisi ekonomi NTT ke depan menjadi lebih tahan banting,”ujar Gubernur Laiskodat.

Dijelaskan, Presiden Joko Widodo memberi perhatian yang besar untuk penataan KSPN Labuan Bajo menjadi destinasi pariwisata premium. Karena itu, Gubernur meminta Bank NTT memiliki tanggung jawab untuk memperkuat sektor pariwisata Manggarai Barat memberi dukungan modal usaha bagi UMKM yang tergabung dalam wadah Akunitas melalui Kredit Merdeka.

Gubernur Laiskodat juga mendorong Bank NTT untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Serta memperbanyak mesin ATM pada jalan-jalan utama di Labuan Bajo. Bank NTT, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia diharapkan terus berkolaborasi agar pertumbuhan ekonomi masyarakat NTT terus membaik.

Dia juga mengapresiasi kinerja Bank NTT, OJK dan Bank Indonesia yang selama ini telah bekerja keras memutus rantai pergerakan rentenir atau tengkulak di NTT. Keberadaan rentenir itu, kata dia, sangat meresahkan masyarakat.

Sementara itu, Pimpinan Bank NTT Kantor Cabang Labuan Bajo, Adianto Ranoh menjelaskan, Bank NTT Kantor Cabang Labuan Bajo sendiri merupakan Kas Titipan BI ke-8. Sebelumnya sudah beroperasi pada Kantor Cabang Atambua, Maumere, Lewoleba, Ruteng, Ende, Waikabubak dan Kalabahi. *