BALI, metro7.co.id Benjolan besar di leher bagian kanan bocah Saffir Mutar (9) ternyata bukan kanker kelenjar getah bening. Siswa Kelas V SDI Lobohusu, Desa Golo Bilas, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur itu mengidap limfoma hodgkin pada otot lurik.

Demikian laporan histopatologi yang dikeluarkan manajemen Siloam Hospitals yang beralamat di Jalan Sunset Road No.88, Kuta, Badung, Bali pada Kamis, 10 Juni 2021.

Wartawan Rikard Nompa melaporkan langsung dari Bali, Kamis (10/6) petang terkait hasil diagnosa RS Siloam, Bali. Ia mengatakan, dugaan kanker kelenjar getah bening pada leher Safir Mutar kini tidak ditemukan. Safir mengidap limfoma hodgkin pada otot lurik.

“Hasil operasi kemarin itu sudah keluar ya. Perlu pemeriksaan lebih lanjut. Hasilnya itu Limfoma Hodgkin. Dari hasil biopsi kemarin juga tidak tampak hasilnya dan perlu kami pemeriksaan panel. Biopsi kemarin keluarnya darah, yang ini malah otot. Ototnya malah di bawah sekali. Penanganan lebih lanjut untuk anak Saffir, saya rekomendasikan ke Rumah Sakit Sanglah. Hasil laboratorium pascaoperasi besok kami serahkan”, terang dr. Ni Gusti Ayu Manik Yuniawaty Wetan, SpB saat ditemui Rikard Nompa  di ruangan kerjanya pukul 15.20 WIB sambil melengkapi administrasi Saffir.

Rikard menyebutkan Histopatologi Siloam Hospitals, Bali Nomor PA: 393/PS/202, itu menjelaskan tentang Diagnosis Klinis Lymphadenopaty colli multiple colli (D)/Level 2-3-4 colli (D). Gambaran morfologi menunjukkan infiltrasi sel besar atipik (curiga varian dari RSC) dengan respon inflamasi padat di sekitar. DD/: Infiltrasi limfoma Hodgkin’s pada otot lurik.

Makroskopik diterima 1 tempat sediaan berisi potongan-potongan jaringan dalam larutan NFB 10% (neutral buffered formalin 10%), disertai label identitas pasien. Jaringan tersebut memiliki volume 2 cc, warna putih abu-abu, sebagian kemerahan.

“Sediaan berasal dari leher kanan, sebagian besar terdiri dari jaringan otot bergaris mengandung fokus jaringan lemak. Tidak tampak kelenjar getah bening (KGB) pada sediaan ini. Pada satu jaringan tampak infiltrasi sebaran sel besar atipik, menunjukkan karakteristik berupa uni sampai multilobated nuclei, sitoplasma luas bervariasi, sebagian terpulas eosinofilik pucat, dengan nukleoli yang dapat diamati sampai prominen”, demikian laporan histopatologi tersebut.

Dijelaskan, sebagian besar sel apotik menunjukkan cytoplasmic retraction menyebabkan seolah-olah sel berada dalam ruang/lakuna (lacunar cells). Mitisis dapat ditemukan pada sel-sel besar atipik. Tidak tampak sel yang memiliki karakteristik classical Reed- Sternberg like cell  (RSC) pada sediaan ini. Sel aptik tersebut bercampur dengan sel inflamasi yang prominen, terdiri dari limsofit matur, histiosit, sel plasma dan eosinofil.

Laporan histopatologi itu juga memuat saran, yakni mohon konfirmasi dengan klinis, panel IHK serta genotyping untuk diagnosis definitif.

Rujukan lagi ke RSUP Sanglah, Denpasar

Terkait saran itu, otoritas Siloam Hospitals Bali  kembali mengeluarkan surat rujukan penuh per tanggal 10 Juni 2021 ke unit Bedah Onkologi  Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar guna pemeriksaan lebih lanjut.

Kata laporan itu, Saffir Mutar dengan diagnosa medis Limfadenopati Coli Multiple kini memerlukan pemeriksaan medis lebih lanjut yang bersifat urgen.

Untuk kepentingan rujukan itu, Rijar mengatakan, Rabu petang kemarin, keluarga Saffir Mutar melengkapi administrasi penanganan lanjutan pasien BPJS.

“Safir kini menjalani perawatan jalan pascaoperasi,” ujar Rikard.

Dilansir dari cancer.org, limfoma adalah kanker yang dimulai di sel darah putih yang disebut limfosit. Terdapat dua jenis utama limfoma yaitu Limfoma Hodgkin (HL) dan Limfoma non-Hodgkin (NHL). Penyakit ini berperilaku, menyebar, dan menanggapi pengobatan secara berbeda-beda.

Kanker ini dapat menyerang orang-orang dari segala usia, tetapi paling sering terjadi pada mereka yang berusia antara 20 dan 40 tahun dan mereka yang berusia di atas 55 tahun. Penyakit limfoma Hodgkin, sel-sel dalam sistem limfatik tumbuh secara tidak normal dan dapat menyebar. (*)