Kampanye #RinduLabuanBajo Ditampilkan di Stasiun MRT Bundaran HI
JAKARTA, metro7.co.id – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan PT MRT Jakarta serta Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) mempromosikan kampanye #RinduLabuanBajo dengan menghadirkan penampilan “Animal Pop Komodo”, tari kontemporer kreasi anak muda dari Pulau Komodo dan Pulau Rinca Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Dalam siaran persnya, Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf Vinsensius Jemadu dijelaskan, tarian unik ini merupakan hasil dari kegiatan inkubasi program Aksilarasi 2020 melalui subsektor seni pertunjukan, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf berkolaborasi dengan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores. Penampilan ini sekaligus menjadi agenda uji publik atas keberhasilan kegiatan tersebut.
Acara ini juga menghadirkan talkshow, music performance, Sasando performance, serta pameran pelaku UMKM ekonomi kreatif Labuan Bajo. Yakni Muku Cookies, De Morin Coffee, New Eden Moringa, Cuing Labuan Bajo, Bajo Bloom, dan Labora Art.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, saat menyaksikan langsung penampilan Animal Pop Komodo di Stasiun MRT Bundaran HI, Minggu (30/5/2021), mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya bersama untuk mempromosikan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif Labuan Bajo yang merupakan satu dari lima destinasi super prioritas.
Rangkaian kegiatan meliputi promosi produk pariwisata lokal berupa atraksi budaya/pertunjukan, paket wisata tematik, serta produk-produk ekonomi kreatif.
“Dengan #RinduLabuanBajo, kami ingin memastikan kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo ke depan bisa lebih berkualitas dan berkelanjutan,” kata Menparekraf Sandiaga Uno.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar; Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Neil El Himam; serta Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina.
Menparekraf menjelaskan, kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo saat ini menunjukkan peningkatan yang baik. Naik sekitar 20 hingga 30 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Dengan kegiatan ini, ia berharap tidak hanya kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo yang bertambah tapi juga kualitas wisatawan meningkat, sehingga benar-benar dapat menciptakan lapangan kerja dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.
“Kita tidak lagi melihat kuantitas tapi kualitas dari segi penciptaan lapangan kerja, juga peningkatan ekonomi kreatif. Ini merupakan kolaborasi bersama, harapannya kita bisa segera bangkit membantu saudara kita yang betul-betul membutuhkan bantuan dan harapan kita agar pariwisata bisa segera bangkit dan pulih,” kata Menparekraf Sandiaga.
Menparekraf berharap ke depan kolaborasi ini bisa ditingkatkan dengan menghadirkan lebih banyak lagi promosi pariwisata dan ekonomi kreatif dari daerah lain di Indonesia.
“Serta ikut mempromosikan MRT Jakarta sebagai gaya hidup baru masyarakat Indonesia. MRT bukan hanya milik warga Jakarta tapi milik Indonesia,” kata Sandiaga.
Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores, Shana Fatina, menjelaskan, kegiatan ini diharapkan makin meningkatkan _awareness_ wisatawan dan publik terhadap pariwisata di Labuan Bajo Flores. Juga menjembatani akses pasar produk pariwisata Labuan Bajo Flores di Jakarta sehingga produk kreatif lokal dapat laku terjual.
Program ini juga diharapkan mampu mendorong penyebaran informasi terkait potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo Flores. Selain itu mendorong Labuan Bajo sebagai lokasi event, serta mendukung kampanye Bangga Buatan Indonesia untuk produk UMKM Labuan Bajo Flores.
“Intinya dengan tanda pagar Rindu Labuan Bajo kita ingin memperkenalkan kepada masyarakat luas bahwa Labuan Bajo tidak hanya Komodo, tapi beyond that ada desa wisata, produk ekonomi kreatif, serta kuliner menarik. Sehingga Labuan Bajo memang untuk semua (kalangan) dan kalau ingin mendapatkan pengalaman wisata berkualitas datanglah ke Labuan Bajo,” kata Shana Fatina.
Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar, menambahkan, pihaknya siap untuk berkolaborasi lebih jauh dengan Kemenparekraf/Baparekraf dalam mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif tanah air. Saat ini ada 13 stasiun MRT Jakarta yang dapat menjadi lokasi promosi pariwisata serta pameran produk ekonomi kreatif.
“Saat ini ada 26 UMKM yang kami bina dari sebelumnya 16 UMKM. Mudah-mudahan dapat berlanjut kegiatan kolaborasi ini dengan budaya dan objek wisata lain di seluruh jalur MRT Jakarta untuk menjadi sarana promosi pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata William Sabandar.
“Tidak hanya untuk promosi pariwisata, tapi juga bagi MRT Jakarta yang diharapkan dapat menaikkan jumlah penumpang MRT, khususnya di Sabtu dan Minggu yang biasanya tidak terlalu banyak dibanding hari biasa,” kata William. (*)