BALI, metro7.co.id – Himpunan Mahasiswa Pariwisata Manggarai-Bali (HMP-MB) melalukan study banding (stuba) di Pantai Kuta, Desa Adat Kuta, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Minggu (8/11/2020). Mereka menggelar bakti sosial sekaligus silahturahim dengan warga setempat.

Desa Kuta memiliki tempat wisata di Indonesia yang terkenal hingga ke manca negara, yaitu pantai Kuta, terutama bagi penggemar olahraga selancar. Selain itu, kawasan ini juga penuh dengan berbagai hotel berbintang, restoran, villa, mall, dan sebagainya.

Menurut pengunjung, tidak ada desa seramai pantai kuta, di manapun di Indonesia. Satu satunya Desa yang selalu ramai 24 jam. Tempat berkumpulnya semua hotel berbintang, kawasan nongkrong terbaik, view sunset terindah dengan deburan pantai yang landai.

Ketua HMP-MB, Aventinus Ovan menjelaskan, anjangsana dan bakti sosial di Desa Kuta bertujuan agar mahasiswa dapat mengenal lingkungan Desa setempat. Belajar pengalaman warga, suasana Desanya, karakteristik dan budaya lokal masyarakat serta suasan hiruk-pikuk aktifitas kepariwisataan Desa Kuta.

Para mahasiswa ini berpendapat bahwa arus globalisasi berdampak buruk jika kearifan lokal, adat istiadat dan lingkungannya tidak dilestarikan.

“Ke depan, kegiatan baksos ini akan kita lakukan satu bulan sekali. Urgensinya untuk menumbuhkan kesadaran Mahasiswa Pariwisata akan kelestarian dan kebersihan lingkungannya”, kata Aventinus.

Salah seorang peserta kegiatan, Sisilia Fhelly Djun kepada via pesan WhatsApp mengaku, bakti sosial ini bermanfaat bagi mahasiswa Pariwisata. Dengan kegiatan itu, para mahasiswa belajar lebih peduli kebersihan pesisir pantai. Mahasiswa dapat mengetahui bahaya sampah plastik. Mahasiswa dapat mengetahui pentingnya menjaga ekosistem laut dan pesisir serta dapat mengetahui manfaat pesisir pantai khususnya kebersihan seperti yang diperlihatkan warga pengunjung Pantai Kuta.

“Kami belajar pengalaman di Desa Kuta. Belajar tentang bagaimana kesadaran warga setempat menjaga kebersihan lingkungannya. Kami belajar dari warga terkait sampah. Mereka memanfaatkaan tempat sampah yang tersedia. Menjaga kebersihan dan keindahan alam Desanya”,kata Mahasiswi pascasarjana asal Lambur, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat itu.

Vely,begitu ia ajrab disapa, menambahkan Himpunan Mahasiswa Pariwisata Manggarai-Bali (HMP-MB) dulunya diiniasiasi oleh Yohanes Pedro Capur, anggota HMP-MB ini adalah seluruh Mahasiswa Pariwisata dati Manggarai raya, Nusa Tenggara Timur yang kuliah di Bali. *