LABUAN BAJO, metro7.co.id – Sebanyak 60 peserta Ibu Rumah Tangga (IRT) dan pelaku UMKM di Labuan Bajo mengikuti pelatihan Digital Enterpreuner Academy (DEA) selama dua hari, Kamis-Jumat (26-27/11) di La Prima Hotel Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur.

Pelatihan tersebut digelar oleh Balai Besar Pengembangan SDM dan Penelitian (BBPSDMP) Kominfo Makassar, Sulawesi Selatan.

Kepala BBPSDMP Kominfo Makassar, Ruslan Harun dalam sambutannya menjelaskan, DEA merupakan program pelatihan pengembangan SDM talenta digital para pelaku UMKM.

Ruslan mengatakan, era industri digitalisasi 4.0 sangat menantang dan membutuhkan kualitas SDM berbasis teknologi atau talenta digital. Kualitas SDM dan talenta digital dibutuhkan untuk mendukung perkembangan ekosistem industri teknologi yang maju pesat di Indonesia.

Dijelaskannya, Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Badan Litbang SDM beberapa tahun terakhir telah menginisiasi beberapa kegiatan besar. Salah satunya adalah pelatihan digital talent scholarship.

“Inisiasi ini tentu saja merupakan upaya untuk menjawab tantangan serta permintaan akan kurangnya SDM atau talenta-talenta digital di indonesia. Tahun 2019, peserta kami pada pelatihan DTS sebanyak 26 ribu peserta,” ujarnya.

Tahun ini, lanjut dia, digital talent scholarship menargetkan sebanyak 60 ribu peserta. Pelatihan difokuskan pada peningkatkan keterampilan serta daya saing SDM di bidang TIK selaras dengan program pembangunan prioritas nasional.

Program DTS secara garis besar menyasar angkatan kerja muda, masyarakat umum, serta ASN. Ada tujuh program akademi yang disasar. Antara lain, Fresh Graduate Academy (FGA). FGA adakah program pelatihan yang ditujukan kepada peserta pelatihan lulusan S1 bidang TIK dan MIPA, dan terbuka bagi penyandang disabilitas.

Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Manggarai Barat Aurelia Imelda Meze mengapresiasi pelatihan DEA dilaksanakan di Manggarai Barat.

“Tantangan di era digitalisasi 4.0 semakin kompleks. Saya berharap seluruh peserta dapat menyerap seluruh materi yang disampaikan oleh para instruktur guna menjawab tantangan di daerah destinasi pariwisata super prioritas Labuan Bajo,” harapnya.*