ENDE, metro7.co.id – Puluhan warga RT 13 Nuafua, Kelurahan Rewarangga Selatan, Kecamatan Ende Timur, Kabupaten Ende, Provinsi NTT, mengeruduk pabrik tahu tempe yang diketahui bernama Krakatau karena kerap membuang limbah hasil pengolahan tahu tempe ke Kali Wolowona yang berada di belakang permukiman warga.

Agus Aryanto, Ketua RT 13 Nuafua kepada media ini, Jumat (1/10/2021) mengatakan alasan warga mendatangj pabrik tahu tempe Kraktau yang selama ini memproduksi tahu tempe karena kerap membuang limbah sisa pengolahan tahu tempe ke Kali Wolowona.

Padahal ujar Agus, keberadaan Kali Wolowona sangat penting bagi warga yang hidup di Bantaran Kali Wolowona untuk mandi maupun cuci.

Namun airnya kerap tercemar oleh limbah sisa pengolahan tahu tempe Krakatau.

Agus menuturkan saat mendatangi pabrik tahu tempe warga tidak masuk kedalam lokasi pabrik, warga hanya menutup pipa pembuangan yang selama ini dipergunakan untuk membuang limbah ke Kali Wolowona.

“Tujuan utama warga adalah untuk menutup pipa yang membuang limbah ke Kali Wolowona,” kata Agus.

Agus mengatakan bahwa warga meminta kepada manajemen pabrik tahu tempe Krakatau agar membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang baik sehingga tidak asal membuang air limbah sisa pengolahan tahu tempe ke Kali Wolowona yang justru memberikan dampak buruk bagi warga.

Seperti disaksikan dalam video yang beredar di warga tampak warga menggunakan semen untuk menutup pipa yang dipergunakan untuk membuang limbah ke Kali Wolowona.

Manajemen Krakatau Benahi Ipal

Manajemen pabrik tahu tempe Krakatau, Sofian Efendi yang dikonfirmasi, (1/10/2021) terkait tuntutan warga agar pihaknya membenahi Ipal yang layak mengatakan bahwa tuntutan warga siap dipenuhi.

Sofian mengatakan telah membuat surat pernyataan untuk membenahi system pembuangan air limbah dalam waktu dua minggu terhitung mulai 28 September hingga 12 Oktober melalui surat pernyataan.

Dalam surat pernyataan yang beredar di kalangan media di Ende, Sofian juga memyatakan bahwa apabila dalam waktu dua minggu pihaknya belum membenahi system limbah yang ada maka pihaknya siap menghentikan kegiatan produksi tahu tempe miliknya sampai dengan proses pembenahan selesai.

Sofian menuturkan saat ini para pekerja sedang bekerja membangun system Ipal yang lebih baik.

“Iya pak saya mau ke lokasi untuk memantau para pekerja yang sedang membuat Ipal agar menjadi lebih baik,” kata Sofian melalui saluran HP. ***