4 Bulan Belajar Mengajar Alami Kefakuman, Akhirnya Sepakat Sekolah Dibuka Kembali
MAYBRAT, metro7.co.id – Sekolah Dasar (SD) YPK Sory selama 4 bulan tidak ada aktifitas belajar mengajar sejak Desember 2020 hingga Maret 2021 karena kasus pembunuhan dan pandemi Covid-19.
Akhirnya dari pihak komite sekolah, pertemun itu disepakati bersama antara kepala kampung, kepala sekolah dan ketua komite bersama kepala dinas pendidikan di ruang kerjanya Rabu, (10/3) untuk sekolah dibuka kembali untuk proses belajar mengajar pada Senin (15/3) hari ini.
Ketua komite sekolah Samuel Sory yang didampingi kepala kampung dan kepala sekolah menjelaskan, aktifitas belajar mengajar di SD YPK Sory yang tiga kelas dan tahun ini ditambah 6 kelas, karena kasus pembunuhan di belakang gedung sekolah dan pandemi covid-19 akhirnya orang tua siswa pindahkan anaknya sekolah di kampung tetangga.
“Jadi, kami pihak komite sekolah, tokoh masyarakat yang ada di kampung Sory sepakat untuk sekolah dibuka kembali dan menjamin 100 persen keamanan dan proses belajar mengajar kembali berjalan seperti biasa. Buktinya beberapa hari lalu kami rami-ramai bersihkan sekolah, bersihkan rumput dijalan dari kampung Sory sampai dekat Susumuk, dan doa bersama,” jelasnya.
Selain itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Maybrat, Kornelius Kambu menanggapi laporan itu dan mengatakan terima kasih atas komitmen ketua komite, kepala kampung dan kepala sekolah yang bersedia datang ke kantor menyampaikan situasi disana dan komitmen sekolah dibuka kembali.
“Iya, sesuai laporan selama 4 bulan aktifitas pendidikan di SD YPK Sory tidak berjalan maksimal karena ada pembunuhan yang dilakukan warga masyarakat disana. Akhirnya guru dan orang tua siswa trauma sehingga aktifitas belajar mengajar tidak jalan.
“Sudah ada kesepakatan berarti perlunya kepala kampung dan aparatnya termasuk tokoh-tokoh yang ada ikut mendukung dan menjamin keamanan agar proses pendidikan bisa berjalan baik untuk generasi emas kita disana. Jadi, siswa yang sementara disekolahkan di kampung tetangga sebaiknya dikembalikan karena mereka ini sudah terdaftar di Dapodik sekolah di SD YPK Sory,” terangnya.
Dirinya berharap, proses belajar mengajar berlangsung perlunya dukungan dari kepala kampung dan aparatnya bersama tokoh-tokoh yang ada agar mendukung sepenuhnya agar proses pendidikan terutama menyelamatkan generasi emas kita untuk sekolah demi masa depan yang lebih baik lagi.
“Terkait permintaan tenaga guru kontrak itu setiap sekolah sudah diakomodir 6 tenaga guru kontrak sedangkan kopel guru segera masukan surat permohonan untuk diakomodir di Dapodik di Dana Alokasi Khusus (DAK) nanti,” katanya. ***