MAYBRAT, metro7.co.id – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Maybrat gelar doa syukur pengurus periode 2019-2024 di aula Setda Maybrat Kamis, (22/4).

Doa syukur itu dihadiri bupati Maybrat, Dr. Bernard Sagrim, MM, penasehat DWP, Ny Dr. Naomi Nety, S.Km, M.Kes, Dandim 1809/Maybrat, Sekwan, Ferdinandus Taa, SH, M.Si, sejumlah pimpinan OPD dan pengurus DWP bersama anggotanya.

Wakil Ketua I DWP Maybrat Juliana Lince Taa, mengatakan program prioritas kedepan itu pendataan pernikahan massal bagi yang belum menikah baik secara gereja maupun pemerintah.

“Kami melakukan ibadah syukur, pengurus DWP masa bakti 2019-2024. Ibadah ini kami sengaja buat untuk mensyukuri berkat Tuhan, sehingga program apapun yang dijalankan oleh DWP menjadi berkat di Maybrat,” terangnya.

Dijelaskannya, ada empat bidang yang telah menjadi fokus kerja dari DWP Maybrat yakni, bidang sekretariat, ekonomi, pendidikan dan sosial budaya. Namun dari empat bidang ini, program prioritas mengawali kinerja DWP di tahun 2021, yaitu dilakukan pendataan terhadap istri-istri pegawai maupun ASN yang belum menikah di seluruh dinas sampai ke distrik.

Sementara itu, selaku Penasehat DWP Maybrat Naomy Netty Howay Sagrim mendukung penuh apa yang dilakukan oleh DWP, sesuai ADRT serta kebijakan program. Jika memang diprioritaskan maka pendataan harus segera dilakukan, dengan catatan tetap berkoordinasi dengan Disdukcapil dan dinas teknis lainnya.

Sehingga dari masing-masing OPD, memberikan data pegawai yang belum menikah secara gereja maupun pemerintah.

“Saya harap DWP bermain peran disini, untuk mengedukasi supaya ASN yang belum nikah dapat mengikuti nikah. Karena, kalau hanya pengumuman tidak edukasi, saya pikir akan sedikit yang hadir. Yang paling penting lagi, DWP koordinasi dengan organisasi lain yakni, PKK, GOW dan organisasi lainya,” pesannya.

Bupati Maybrat Dr. Bernard Sagrim, MM mengajak pengurus DWP masa bakti 2019-2024 tetap semangat melakukan yang paling terbaik di Maybrat.

Apalagi, kata dia, objek pelayanan DWP sudah jelas partner kerjanya dengan Korpri. Dengan itu, tinggal dilakukan pemetaan, persoalan apa yang dihadapi istri pegawai dan suami sehingga tidak masuk kantor.

“Saya berharap, tetap semangat sesuai mars DWP yakni membina istri-istri pegawai, guna meningkatkan mutu pendidikan, ekonomi, sama sosial budaya demi mencapai kesejahteraan anggota dan keluarga, serta ikut tingkatkan SDM insan juga pembangunan di Kabupaten Maybrat,” tandas Bernard Sagrim.

Menurut Bernard Sagrim, seperti yang tadi disampaikan wakil ketua maupun ibu penasehat tadi bahwa bagaimana melakukan pendataan, agar pasangan yang belum menikah agar dibuat nikah massal. Sehingga istri pegawai maupun ASN sendiri memiliki status nikah sah, baik secara gereja dan pemerintah.

“Sebab DWP mitra dari pada pemerintah daerah. Jadi melakukan tanggungjawab ini dan ikut melangkah bangun Maybrat,” ujarnya. ***