MAYBRAT, metro7.co.id – Bupati Kabupaten Maybrat, Dr. Bernard Sagrim, MM melakukan pencanangan rumah sakit pratama tipe D kabupaten Maybrat Senin, (14/6).

Pantauan media ini, pencanangan itu melalui pelepasan balon ke udara yang didampingi pejabat OPD, Kapolres Sorong Selatan, Dandim 1809/Maybrat, kepala Puskesmas dan tamu undangan yang hadir. Dilanjutkan dengan pengambilan sumpah janji jabatan direktur rumah sakit dan manajemennya.

Bupati Maybrat dalam sambutanya mengatakan hari ini kita mulai fungsikan rumah sakit pratama tipe D untuk hadir menjadi kebutuhan dasar dibidang kesehatan bagi masyarakat di kabuoaten Maybrat. “Pasti orang bertanya bangun rumah sakit kenapa lagi bangun Puskesmas, karena rumah sakit ada pelayanan yang lebih karena fungsi pelayanan yang tidak tersedia di Puskesmas,” ujarnya.

Kalau penyedian SDM dan penanganan alat kesehatan belum memadai kata bupati bisa dirujuk ke rumah sakit terdekat seperti di Sholo Keyen atau Sorong.
Menurut bupati, rumah sakit dan Puskesmas saling berkolaborasi dalam hal pelayanan. Karena, ada hal yang ada di rumah sakit ada juga tidak ada di Puskesmas.

“Karena orang yang melakukan pengobatan itu kembali pada pilihan masyarakat tetapi pemerintah berkewajiban menyiapkan kebutuhan pelayanan kesehatan itu,” ucap bupati.

Urusan rumah sakit ungkap bupati itu urus manusia sehingga tidak ada proses birokrasi yang rumit tetapi proses pelayanan itu mudah cepat dan tepat agar masyarakat yang lagi sakit cepat sehat.

“Pilihan orang melakukan pengobatan ke rumah sakit atau Puskesmas itu dilihat dari berapa aspek yaitu tingkat pelayanan yang maksimal kaitan dengan manajemen, efisien, SDM yang melayani, obat dan lainnya,” jelasnya.

Untuk menjawab orang untuk lebih tertarik ke rumah sakit atau Puskesmas kata bupati itu hanya soal manajemen rumah sakit. Berarti direktur bersama jajaran menggerakan sumber daya yang ada melakukan pelayanan yang total.

“Karena saya juga munculkan rumah sakit nusantara, dalam waktu dekat kita launching seperti Mare, Ayamaru Timur, Aifat, Ayamaru Utara dan beberapa puskesmas yang dibangun selesai tahun ini. Tergantung masyarakat berberak berobat dimana. Dilihat dari efisiensi, geografis dan manajemen pelayanannya,” paparnya.

Oleh karena itu, menurut Bernard Sagrim, direktur rumah sakit bersama jajaran mulai melakukan pembenahan dan pemetaan apa kebutuhan rumah sakit selanjutnya baru bicara anggaran dan distribusi SDM. “Jadi jangan kita bicara uang tetapi petakan dulu kebutuhan unit manajemen kita di rumah sakit itu apa saja,” tegasnya.

Dirinya berharap direktur rumah sakit bersama jajaran yang dilantik segera melakukan konsolidasi dan pemetaan kebutuhan rumah sakit dan benahi sebab tadi (kemarin) dilakukan pencanangan semua orang tau bahwa rumah sakit siap melayani maka perlu dibenahi agar jangan orang datang lihat rumah sakit masih terkunci, tidak ada dokter dan petugas medis dan lainnya.

“Kalau ada yang berindikasi tindakan medis yang berisiko jangan putuskan untuk ambil tindakan, kirim saja ke Sorong atau ke Sholo Keyen karena kita disini belum siap melakukan pelayanan maksimal seperti yang diharapkan pasien atau warga masyarakat,” terangnya. ***