MAYBRAT, metro7.co.id – Pemerintah Kabupaten Maybrat terus menggali potensi nilai nilai kearifan lokal dengan mendukungnya penyelenggaraan pendidikan Inisiasi Wuon yang diselenggarakan di beberapa wilayah di kabupaten Maybrat diantaranya di zona Aifat di Kumurkek, Aifat Utara di Ayawasi, Aitinyo dan nantinya kegiatan ini akan di laksanakan di Ayamaru.

Untuk wilayah Aifat saat ini terus berlangsung dan tahap memasuki tahap pengembalian siswa ke wilayahnya untuk berapa bulan ke depan.

Mewakili Bupati Maybrat Dr. Bernard Sagrim, MM, kepala Dinas perikanan dan peternakan Kabupaten Maybrat Stevanus Kocu,S.St.Pi.M.Si menjelaskan bahwa  proses pendidikan Inisiasi Wuon atau Wofle di selenggarakan oleh tua-tua adat yang pernah mengikuti  pendidikan ini, pendidikan tersebut terakhir di laksanakan 36 Tahun yang lalu hingga sekarang dan sudah mulai hampir punah.

“Pemerintah daerah Kabupaten Maybrat akan mendukung penuh terutama menyangkut logistik, pembiayaan dan proses lainnya , kegiatan ini akan di laksanakan terus-menerus di karenakan pendidikan Wofle dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat,” ungkap Stevanus Kocu saat menghadiri pertunjukan kain timur kepada guru-guru yang setia mendidik anak mereka selama pendidikan wofle.

Lebih lanjut Stefanus Kocu mengakui bahwa salah satu kepala daerah yang berani melakukan kegiatan ini adalah Bupati Maybrat, Dr. Bernard Sagrim, MM. Dirinya mengajak bupati yang ada di Papua dan Papua Barat untuk bisa melaksanakan kegiatan yang sama agar menjadi berkat bagi banyak masyarakat.

“Dimana Pemkab Maybrat terus gali dan lestarikan budaya pendidikan inisiasi wuon yang diwariskan moyang dari generasi ke generasi sampai saat ini,” terangnya.

Pihaknya juga berharap agar legislative dapat mendukung kegiatan tersebut dengan membuat Perda agar kedepannya kegiatan ini dapat di dukung dengan pendanaan APBD yang keluar dari pemerintah daerah.

Menurutnya saat ini para orang tua-tua yang dijuluki sebagai dosen/guru sudah mulai menua maka melalui pemerintah daerah Kabupaten Maybrat Dr Drs.Bernard  Sagrim, MM telah menyatakan kesediaanya untuk mendukung secara penuh kegiatan pembimbingan bagi siswa-siswa baru sebagai penerus kedepan.

Selain itu, Karel  Yumte salah seorang guru Wofle menjelaskan pendidikan ini sangat penting dilakukan hal ini agar seorang siswa dapat menggantikan guru-guru besar kedepanya ,

“ Wuon adalah hak waris, tujuan pendidikan Wuon agar proses pendidikan wuon untuk seorang siswa menjadi orang yang baik, dari mental dan sikap dan menjadi laki-laki sejati,” ungkapnya.

Lanjut dia, guru-guru Wofle juga sangat senang karena pemerintah dan agama diwilayah Kabupaten Maybrat mendorong dan mengangkat kembali warisan ini agar tidak punah sehingga para siswa yang mengikuti pendidikan ini akan melanjutkan ke generasi berikutnya dan hal ini tentunya agar budaya tersebut tidak punah begitu saja.

Karel  Yumte, menambahkan bahwa dahulu sebelum ada dokter maupun pastor, mereka inilah yang memiliki ilmu pengetahuan seperti dokter dan pastor, untuk menyelamatkan jiwa-jiwa yang lain dalam melayani dan menyembuhkan sesama yang lain.

Kegiatan pendidikan Wofle tidak menentang Pemerintah, Agama dan lainnya. Kegiatan ini positif yaitu pendidikan inisiasi, kalau dalam Agama Katolik adalah Sakramen Inisiasi oleh karena itu pendidikan Wuon ini adalah pendidikan Inisiasi.

“Kami berharap, siapapun yang nantinya menjadi Bupati di kabupaten Maybrat di haruskan dapat mengangkat budaya-budaya lokal yang ada di wilayah Kabupaten Maybrat,” ungkapnya.

Salah satu budaya yang perlu dilestarikan adalah seperti budaya pendidikan Fenia Mekhiar yang di kususkan bagi pendidikan perempuan yang terlihat hampir punah.

Pendidikan Fenia Mekhiar kata dia ini di khususkan untuk kaum perempuan terutama perempuan yang masih muda agar dapat mengenal jati diri dan menuju kedewasaan yang baik dan benar.

Hal itu juga disampaikan Kepala Distrik  Aifat Utara Philipus Fanataf menjelaskan proses kegiatan inisiasi dilakukan ketila munculnya suatu wabah yang menggoyah kehidupan manusia seperti kelaparan walaupun banyak kebun tetapi hasilnya tidak ada.

“Pendidikan inisiasi wuon baru di laksanakan setelah 36 Tahun lamanya, guru-guru telah tua sehinggah ilmu mereka harus di teruskan kepada generasi muda dari pada punah,” ujarnya.

Dikatakannya, sebelum ada dokter maupun pastor  para Wuon dipercaya memiliki ilmu pengetahuan untuk bisa menyembuhkan, seperti pastor untuk menyelamatkan jiwa-jiwa lain dan memuliakan Tuhan pencipta alam semesta. “Maka pendidikan ini harus di dorong sebagai pendidikan warisan leluhur kami,’’ ungkapnya.

Dijelaskan bahwa pihaknya melaksanakan prosesi adat ada 19 orang murid baru yang saat ini sedang di bina oleh 17 orang guru yang dimulai dari tahapan pertama dengan melaksanakan penerimaan murid baru, setelah melewati sejumlah prosesi  adat  yang sangat tertutup dan sangat rahasia para murid masuk ke asrama untuk di gembleng.

Ditambahkanya bahwa dihari ini telah dilaksanakan  prosesi lainnya yaitu para orang tua murid dan keluarga membayar kain timur kepada guru, kedepan masih ada sejumlah prosesi yang akan dilakukan saat kelulusan yang dilaksanakan pada bulan Desember  mendatang.

“Kain Timur dari orang tua, itu sebagai wujud penghargaan dan terimah kasih kepada para guru yang mengajarkan ilmu selama pendidikan wofle,” tandasnya.  ***