MAYBRAT, metro7.co.id – Umat Stasi Santo Yohanes Rasul Konja paroki St. Yosef Ayawasi di kabupaten Maybrat mengikuti acara pemberkatan gereja di gereja baru Kamis, (8/7/21).

Pantauan media ini, umat stasi Yohanes Rasul Konja yang terdiri 3 lingkungan itu hadir dalam acara pemberkatan salib gereja oleh Suster, Lisa OSF yang dimulai pada pukul. 08.00 wit.

Ketua panitia pembangunan gedung gereja baru, Sergius Turot, S.Sos menjelaskan pembangunan gereja yang dimulai peletakan batu pertama Juli 2017 lalu dan pembangunan kini sudah mencapai 40 persen. “Memang kampung Konja ini berapa kali berpindah-pindah lokasi. Sehingga baru kali ini kami bangun gereja secara permanen, namun di tahun1982 umat membangun gereja lama itu tetapi semi permanen,”jelasnya.

Menurut Sergius saat ini umat sudah banyak, apalagi kampung Konja ini berada di ruas jalan trans Nasional Maybrat-Manokwari, sehingga kami berupaya tingkatkan tempat ibadah yang lebik layak.

“Maka hari ini umat di stasi ini hadir mendukung pemberkatan salib yang ditancap di atas menara gereja. Gereja St. Yohanes Rasul yang dibangun dengan ukuran 30×25 meter dan ketinggian 37 meter itu ditargetkan peresmian bertepatan dengan hari pelindung gereja, 27 Desember 2023, mendatang,” terangnya.

Kapasitas gereja baru ini, kata Sergius diperkirakan menampung delapan ratus hingga seribu orang. Mengingat kemampuan umat di stasi ini terbatas, maka diharapkan dukungan anak-anak Yarat, Man dan Konja yang bekerja di kota dan kabupaten yang ada di tanah Papua berupa dana termasuk dukungan pemerintah provinsi dan kabupaten Maybrat agar pembangunan gereja bisa diresmikan waktu yang ditentukan.

“Pemerintah provinsi Papua Barat memberikan bantuan  untuk pembangunan gereja ini sebesar, satu Miliar Tujuh Ratus Ribu Rupiah termasukan dukungan umat di stasi berupa kerja kas, bantuan sukarela, PNS asal wilayah ini dan pemerintah kampung,” sebut dia.

Dirinya berharap, gereja saat ini menganut gereja mandiri, maka dibutuhkan partisipasi dan dukungan dari semua umat di stasi ini. “Gereja ini maju dan mundur kembali pada kita umat setempat. Sebaiknya kita bekerja k pekerjaan Tuhan maka kehidupan dan aktivitas kita diberkati,” tandasnya. ***