MAYBRAT, metro7.co.id – Kordinator umum Aliansi Relawan Jokowi Provinsi Papua Barat dan juga sebagai tokoh Millenial Papua barat Vinsen Kocu dengan tegas menyampaikan kepada pansus pergantian Wabup dan Bupati Maybrat agar berhati-hati dan lebih meminta saran dan masukan dari keluarga Kocu secara khusus dan Aifat pada umumnya untuk pertajam keputusan pansus dan bupati.

Vinsen Kocu menilai bahwa pansus pergantian antar waktu Wabup Maybrat sangat lambat memproses agenda tersebut. “Bupati Maybrat harusnya tegas mengevaluasi dan meminta pimpinan DPRD melakukan evaluasi terhadap kinerja pansus tersebut,” katanya.

Ia menambahkan bahwa tokoh intelektual, politisi muda yang tepat dan layak diputuskan oleh pansus dan bupati Maybrat adalah Markus Jitmau.

Menurut Vinsen Kocu selaku tokoh muda Millenial Papua Barat dan juga intelektual Aifat khusus keluarga besar”KOCU”. “Markus Jitmau sudah mewakili keluarga besar almarhum Drs Paskalis Kocu,M.Si secara historis marga,” katanya lagi.

Selanjutnya kata Vinsen Kocu kepada Bupati Maybrat dan pansus merekomendasikan nama Markus Jitmau untuk menggantikan almarhum Drs Paskalis Kocu,M.Si.

Terkait koalisi parpol pengusung Sako saat pilkada 2017 lalu, Vinsen Kocu menilai bahwa pansus berkordinasi baik dan harmonis kepada pimpinan parpol PDIP pengusung yang memiliki kursi terbanya 1 dan 2.

Mereka lah yang berkomitmen menyepakati, mempertimbangkan, memutuskan dan merekomendasikan bersama 2 parpol kursi terbanyak berdasarkan aspirasi masyarakat Aifat khusus keluarga besar almarhum.

Karena saat pilkada 2017 lalu almarhum representasi suku dan marga maka Markus Jitmau tepat mewakili marga Kocu.

Dirinya berharap kepada Bupati Maybrat dan pansus segera memutuskan dan merekomendasikan Markus Jitmau kepada Mendagri untuk proses SK pelantikan Wakil Bupati Maybrat. ***