MAYBRAT, metro7.co.id – Ketua DPD KNPI Maybrat, Klemens Howay, ST mengklarifikasi informasi yang saat ini dikonsumsi oleh publik, kaitan dengan perayaan sumpah pemuda ke 92 yang digelar di Kampung Kisor Distrik Aifat Selatan Kabupaten Maybrat provinsi Papua barat 28 Oktober 2020 yang terjadi keributan warga dari Tahmara.

“Perlu saya mengklarifikasikan informasi yang berkembang bahwa aksi yang dilakukan masyarakat Tahmara itu karena ada kaitan dengan HSP ke 92 di laksanakan di Kampung Kisor distrik Aifat Selatan Kabupaten Maybrat, sebab aksi yang dilakukan masyarakat itu ditujukan kepada pemerintah daerah kaitan dengan SK kampung dan lainnya, tidak ada kaitan dengan HSP ke 92 itu sehingga terjadi keributan. Jadi, aksi itu tidak ada kaitan dengan kegiatan HSP,” ujarnya kepada Metro7 Kamis, (29/10).

Menurut Klemens Howay, pihaknya sepakati kegiatan pertandingan bola voly putra-putri, mini gawang dan perlombaan lainnya menyongsong HSP selama 3 minggu itu berjalan dengan aman termasuk hari puncaknya 28 Oktober 2020 dan semua komponen pemuda, tokoh masyarakat, agama dan lainnya memberi dukungan penuh termasuk beberapa agenda yang dilakukan pada acara puncak seperti upacara, penyerahan hadiah, mata lomba yang sudah dilakukan, pemotongan kue ulang tahun dengan aman dan sukses.

“Hal yang terjadi itu hanya karena mis komunikasi, dalam arti bahwa memang awalnya agenda pemerintah yang akan di masukan juga pada saat itu, tetapi tidak terlaksana akhirnya masyarakat kecewa dan terjadi insiden pelemparan kaca kantor distrik Aifat Selatan dan sejumlah kursi yang dirusaki, karena masyarakat kecewa,” terangnya.

Memang kata dia, ada pejabat yang ditunjuk untuk mengkomunikasikan hal itu ke masyarakat bahwa akan dicari momen yang tetapi informasinya tidak sampai ke arus bawah, akhirnya masyaraat kecewa.

“Jangan anggapan yang berlebihan, karena KNPI Maybrat kali ini, bergumul bagaimana menyatukan pemuda di Maybrat. Pertama bagaimana merubah paradigma berpikir, paham dan ideologi selama ini yang berbeda-beda. Kenapa kita melakukan kegiatan perlombaan dan pertandingan sampai hari puncak di Kisor karena selama ini kita hanya di ibu kota kabupaten tetapi ada di kampung dan distrik maka kegiatan terlaksana disana,” tandasnya.

Dia berharap kepada kelompok muda mari berpikir yang positif dan baik. Kalau berpikir negatif terus kapan membangun Maybrat. “Mari kita menjaga persatuan dan kekompakan kita, tinggalkan semua perbedaan bersatu untuk membangun Maybrat,” ajaknya.

Hal itu ditambahkan Sekretaris Majelis Pemuda Indonesia (MPI), Nikson Kambu mengutarakan kegiatan HSP dari awal sampai akhir berjalan aman dan tertib. Insiden itu terjadi diluar kegiatan KNPI.

“Acaranya sudah selesai orang lagi makan, Forkopimda semuanya pulang baru kejadian itu dibelakang. Kami klarifikasi yang teman-teman naikan di Medsos bahwa kita melakukan sesuatu yang menyalahi marwah organisasi, apa yang kita melanggar atau merugikan organisasi, kegiatan HSP itu murni dari organisasi tidak ada maksud lain,” tegasnya.

Kalau melanggar atau merugikan marwah kata dia kecuali pihaknya memakai atribut organisasi melawan atau membuat kerusuhan itu, tetapi mereka berada pada posisi berdiri dan pihaknya tau bahwa insiden itu bukan masalah mereka.

“Jadi sangat keliru kalau ada yang mengatakan kita merendahkan marwah atau membuat sesuatu yang merugikan organisasi.

Ketua panitia, HSP ke 92 tahun 2020, Yongki Kosamah mengatakan terkait insiden itu sekitar 30 menit dan barang yang dirusaki yaitu kursi dan kaca kantor distrik. “Barang di rusaki warga itu kami sudah mendata dan seperti barang sewaan sepeti kursi, meja dan pot bunga ada yang rusak itu jadi tanggung jawab panitia sedangkan kaca-kaca kantor distrik Aifat Selatan yang dirusak itu kembali ke pemerintah daerah,” tuturnya. *