SORONG SELATAN, metro7.co.id – Pasangan Bakal Calon (Balon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sorong Selatan, Piter Konjol, MA-Kompol (Purn) Madun P Narwawan (Petrus Madun) optimis mendapat dukungan mayoritas suara dari masyarakat Sorong Selatan pada Pilkada 9 Desember 2020 mendatang.

“Kita telah mengikuti sejumlah proses, jadwal dan tahapan yang ditentukan KPU Sorong Selatan sampai pada tahapan kampanye, puji Tuhan kami mengikuti dengan baik, bahkan kami bersyukur karena dalam beberapa tahun terakhir ini, masa kami sebagai anggota DPRD Kabupaten Sorong Selatan dan Provinsi Papua Barat, banyak hal yang kami lakukan, dan banyak dikenal oleh masyarakat,” ujarnya kepada metro7.co.id Selasa, (21/10).

Menurut mantan ketua DPRD Provinsi Papua Barat ini bahwa apa yang dilakukan saat masa kerja sebagai anggota dewan kabupaten dan provinsi maka tidak sulit bagi kami dalam rangka melakukan konsolidasi turung ke masyarakat.

Bahkan kata dia, baru saja pulang dari wilayah Imeko khususnya Kokoda Utara (Atori dan Karerif) justru mendapat dukungan luar biasa disana, karena semenjak jadi anggota DPRD banyak berbuat disana seperti bantuan rumah gereja, motor jongson dan bantuan lainnya di pesisir seperti di Metemani, Inanwatan, Kais pantai dan Kais darat kami mendapat dukungan yang luar biasa dari masyarakat.

“Jadi tidak ada istilah, bahwa Imeko itu milik kandidat tertentu. Kita semua putra-putra terbaik Sorong Selatan, bahkan dalam kesempatan dimana saya sampaikan sebaiknya mari kita membangun Sorong Selatan dengan hati, supaya ada perubahan didaerah ini. Dia mengandaikan, jangan membangun kabupaten Sorsel seperti putar lagu poco-poco yang goyangnya maju satu kali kedepan dua kali ke belakang,” tegasnya.

Dijelaskan Piter, sebagai kontestan di Pilkada Sorong Selatan 2020-2025, kami berada pada urutan ke 4 dengan visi kami yaitu mewujudkan Kabupaten Sorong Selatan yang aman, maju dan mandiri sedangkan misi yaitu mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang memadai, tingkatkan infrastruktur dasar, pengembangan infrastruktur bidang kesehatan dan pemberdayaan ekonomi lokal.

Menurut Piter, kenapa misi hanya 4, karena jabatan bupati dan wakil bupati hanya 3 tahun efektif, seperti Pilkada Sorsel 9 Desember 2020, pelantikan Maret 2021 sampai 2024 berarti 3 tahun efektif kerja. Dia mengandaikan visi yang banyak berarti penjabaran program juga banyak sekali.

“Rakyat sudah melihat jangan kita beretorika dengan kata dan kalimat yang bagus-bagus, iya memang politik pasti itu ada janji nanti dan lainnya, tetapi syukur pasangan Prima kami jalan menunjukan apa yang kami sudah lakukan selama jadi DPRD Sorong Selatan dan DPRD Provinsi Papua Barat. Daerah ini isolasi jalan menurutnya sudah terbuka semua, di masa kepemimpinan pak Otto Ihalau dua periode, hanya kita tinggal kembangkan saja. Misalnya jalan yang rusak kita tinggal perbaiki, air bersih di Sorsel yang dikenal seribu satu sungai, lampu juga persoalan, ibu kota Teminabuan ini saja macam kota mati. Kita juga tidak tau, letak ibu kota di mana, macam tidak ada sentra ibu kota begitu. Pemerintahan lain itu kalau kita masuk, pasti terlihat wajah ibu kotanya. Tetapi kita lihat, dari kampung Klamit masuk sampai di Kikiso, tikungan rumah sakit tetap seperti itu, hanya jalan depan SMP Negeri 2 yang sedikit lebar,” akunya.

Lanjut dia, tidak bisa pungkiri ada sejumlah hal yang dilakukan pemerintah saat ini tetapi masih banyak hal yang belum dituntaskan. Pihaknya mengakui bahwa belum ada perubahan yang siginifikan, misalnya kesehatan data aspirasi yang diterima banyak kader-kader Posyandu yang dikasih upah hanya Rp, 300.000 perbulan tetapi tanggunh jawab dan tingkat resiko yang melayani ibu hamil dan anak untuk kabupaten Sorse kedepan.

“Kami berharap kedepan kami akan tingkatkan melalui dana Otsus Papua, jangan Rp, 300.00 tetapi ditingkatkan upahnya. Kami menyampaikan saat peresmian Posko dan pelantikan tim kerja ditingkat kampung distrik dan kabupaten itu selalu menyampaikan kebenaran dan kebaikan, tidak menyudutkan pasangan satu dengan yang lainnya,” katanya.

Diakuinya juga, ia pernah jadi Juru Kampanye (Jurkam) bagi pasangan Samsudin-Martinus (SAMA) pada 2015 lalu. Kenapa ia memilih maju karena apa yang dicita-citakan bersama gagal dilaksanakan di pemerintahan Samsudin Martinus atau disingkat SAMA.

Mengapa gagal, masyarakat yang menilai sendiri, daerah ini bukan ditingkatkan malahan alami kemerosotan. Misalnya masyarakat Imeko (inanwaran, Metamani dan Kokoda bertanya komitmen dan janji Bupati dan wakil bupati sekarang bahwa Kabupaten Imeko dalam 100 hari kerja tetapi tidak teralisasi, dalam kunjungan kami ketiga wilayah itu masyarakat pertanyakan janji itu. Kami sampaikan itu komitmen pemerintah mudah-mudahan di masa kami, akan ikuti proses yang sudah ada,” katanya.

Pihaknya juga bersyukur karena grafik dukungan untuk pasangan Prima pada Pilkada 9 Desember 2020 itu meningkat sekali disetiap wilayah distrik dan kampung yang ada, padahal ia baru kerja 1 bulan ini, itu sudah luar biasa. “Untuk itu dengan dukungan rakyat yang begitu besar maka kami tetap dan terus bekerja dan kami optimis raih suara terbanyak dan menang pada Pilkada 9 Desember 2020 nanti,” tuturnya. ***