SORONG, metro7.co.id – Direktur Yayasan OYO Papua, Samuel Asse Bles, S.S, M.Si mengatakan Noken adalah unsur kebudayaan asli orang Maybrat dan bukan budaya yang diklaim saat ini misalnya Kain Timur, Parang, Kampak, Anting atau Manik-manik. “Jadi budaya asli orang Maybrat itu Noken bukan Kain Timur, Parang, Kampak, Anting atau Manik-manik,” ujarnya kepada media ini via WA Kamis, (3/12).

Hal itu dilakukan kata Samuel Asse Bles dalam rangka memperingati hari noken sedunia yang jatuh pada tanggal 4 Desember 2020 (hari ini) di Sorong.

“Adanya Festival itu, maka orang muda Mare melakukan Mare YOUTH Noken CAMP di Sanggar Klafun Tampa Garam Kota Sorong dengan tema Fnyia  Yu Wae, Nbut Fei, Nbut Yuk dan Tabam Ibu-Ibu Noken Bayi, Syukuri Alam, Syukuri Tabah, dan hidup kita,” terang Samuel.

Menurut Samuel bahwa Festival Noken Mare YOUTH CAMP yang digelar 4 Desember 2020 itu didukung oleh Sadhana Indonesia, Yayasan OYO Papua-SKP CP OSA dan IPPMM Sorong yang menghadirkan ibu ibu dari suku Mare, Maybrat untuk memamerkan kebolehan mereka dalam menganyam noken dengan berbagai motif, corak dan simbol.

Dijelaskan Samuel Asse Bless bahwa selama ini, kita mengimport kebudayaan dari luar berupa kain Timor, kain merah, kain biru, pisau, parang Manikk – manik, gelang dan anting yang merupakan unsur kebudayaan import daripada kebudayaan sendiri. “Yang merupakan hasil cipta, rasa dan karsa kita,” katanya. *