TEMANGGUNG, metro7.co.id – Pemkab Temanggung melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) intensif melakukan pengawasan terkait distribusi dan ketersediaan Minyakita di toko modern, maupun pasar tradisional. Selasa (5/11/2024).

Kepala Bidang Perdagangan Dinkopdag, Ponco Marbagyo mengatakan, upaya tersebut dilakukan untuk memastikan tidak terjadi aksi penimbunan dan juga antisipasi kenaikan harga minyak goreng paska kenaikan HET dari Rp 14.000 menjadi Rp 15.700.

“Paska kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) dari Rp 14.000 menjadi Rp 15.700 per liter, kita telah menerjunkan tim terpadu yang bertugas untuk memastikan distribusi berjalan dengan baik, serta pengecekan ketersediaan dan harga di pasaran. Jadi kita update terus harga di pasaran itu,” katanya.

Ia menambahkan, jika terjadi gejolak harga, maka Dinkopdag segera melakukan operasi pasar dengan menggandeng Bulog.

“Jadi kita sudah berkoordinasi dengan pihak Bulog Magelang, dan mereka juga sudah menyediakan stok Minyakita. Bahkan, Bulog juga mendistribusikan Minyakita itu ke pasar,” imbuhnya.

Pada bulan Oktober kemarin, Dinkopdag juga telah melakukan operasi pasar di tiga pasar tradisional dan telah berhasil menurunkan harga Minyakita dari Rp 16.000-Rp 16.600 per liter menjadi Rp 15.565 per liter.

“Jadi dengan adanya operasi pasar beberapa waktu lalu di Temanggung telah menurunkan harga Minyakita di bawah HET Rp 15.700 per liter,” katanya.

Ponco menambahkan, setelah dilakukan operasi ini, evaluasi di data harga, HETnya adalah Rp 15.567 per liternya. Jadi dampaknya sampai saat ini menurunkan harga yang tadinya Rp 16.000 sampai Rp 16.600 menjadi Rp 15.567 per liter.

Dinkopdag mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik, karena stok minyak goreng masih mencukupi, serta membeli sesuai kebutuhan dan tidak panic buying. ***